Kamu ingin kuliah di bidang komputer, sains, dan matematika atau bidang ilmu pengetahuan alam lainnya? jika iya, tidak salah jika kamu pilih kuliah di pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada. Kuliah di sini bukan hanya tentang minat, tetapi juga tentang memahami manfaatnya dalam pengembangan karir kamu di masa depan dan kontribusi terhadap masyarakat. Selain kuliah, setelah lulus kamu dicarikan pekerjaan untuk bekerja di perusahaan multinasional baik dalam dan luar negeri.
Untuk jenjang program sarjana, FMIPA UGM menawarkan 8 prodi yang bisa kamu pilih yakni, prodi Ilmu Komputer, Ilmu Aktuaria, Geofisika, Fisika. Selanjutnya, prodi Elektronika dan Instrumentasi (Elins), Statistika, Matematika, dan Kimia.
Menurut Dekan FMIPA UGM Prof. Dr. Eng. Kuwait Triyana, M.Si., Ph.D., dari delapan prodi, prodi Ilmu Komputer menarik jumlah peminat terbesar yakni sejumlah 3.924 calon mahasiswa dengan daya tampung 90, namun yang melakukan registrasi 76 orang. “Artinya rata-rata hanya satu pendaftar yang diterima dari 43 orang pendaftar,” kata Kuwat dalam keterangannya kepada wartawan, senin (29/4).
Sementara untuk program studi dengan daya tampung terbesar adalah Program Studi Kimia yaitu sebesar 159 mahasiswa dengan jumlah peminat mencapai 1.250 orang calon mahasiswa.
Di luar jalur reguler, FMIPA memiliki tiga prodi International Undergraduate Program (IUP) yakni prodi yakni Elins, Ilmu Komputer dan Kimia. Jumlah peminat dan daya tampung terbesar diduduki oleh Program Studi Ilmu Komputer yaitu sebesar 422 peminat dan daya tampung sebesar 72 mahasiswa.
Soal masa studi dan prospek kerja para lulusan, Dekan Kuwat menyebutkan total lulusan tahun akademik 2022/2023 sebanyak 638 orang dengan rata rata lama studi 4 tahun 3 bulan dan rata-rata perolehan IPK 3,36. Selanjutnya rata-rata masa tunggu lulusan untuk mendapatkan pekerjaan pertama yang layak, berwirausaha, atau melanjutkan studi adalah 1,5 bulan.
Upaya FMIPA UGM dalam meningkatkan kualitas mahasiswanya tercermin dari kolaborasi dengan perusahaan asing, salah satunya dengan Asean Nagoya Club (ANC) Japan. Menurut Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si., Dekan FMIPA UGM, kehadiran kantor Japan Career Center FMIPA UGM membuka peluang bagi lulusan untuk bekerja di Jepang.
Untuk menunjang proses pembelajaran dan kreativitas mahasiswa, FMIPA difasilitasi oleh 24 Laboratorium, Perpustakaan, Alumni Corner, Career Centre, Masjid, dan UGM-Hotspot yang terbesar di berbagai titik di lingkungan fakultas. Dengan jumlah dosen sebanyak 201 dan supporting staff sebanyak 141, FMIPA UGM terus mendorong dirinya untuk menjadi yang terkemuka secara nasional dan terkenal secara internasional.
Putri Salsabilla, Mahasiswa Berprestasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 2024, mengatakan bahwa keinginannya untuk terlibat dalam industri energi terutama energi bersih dan terbarukan membuatnya memilih prodi Geofisika. Praktikum geologi dasar dan petrologi, praktikum non-seismik, dan lokakarya menjadi pilihan mata kuliah favoritnya. “Tidak hanya memberikan perluasan di pengetahuan, mata kuliahnya juga memberikan gambaran terkait pengaplikasian ilmu secara langsung dan peningkatan soft skill, seperti kerja sama tim,” ujarnya.
Kegiatan praktikum lapangan juga memberikan kesempatan bagi Putri untuk mengunjungi tempat-tempat indah dan eksotik di Indonesia, meliputi Karasambung, Pacitan, Dieng, dan Gunung Ijen. Selain itu, ruang referensi juga menjadi tempat untuknya berdiskusi bersama mahasiswa dan dosen. Terkait prospek kerja, ia tertarik untuk terlibat dalam industri eksplorasi energi, terutama dalam sektor minyak, geothermal dan energi terbarukan.
Berbeda dengan Putri, Angga Rustico justru memilih Elektronika dan Instrumentasi (Elins). Ia mengaku mempertimbangkan passing grade nilai UTBK yang didapatnya pada waktu itu. “Saya memilih elins karena senang dengan mata kuliahnya yang berhubungan dengan robotika dan elektronika,” ujarnya.
Dipercaya menjadi Presiden Himpunan Mahasiswa Elektronika Instrumentasi (HMEI) FMIPA UGM, Angga membagikan tips dalam membagi waktu antara kegiatan akademik dan non akademiknya. Selama semester 4 dan 5, ia mengikuti kegiatan magang, ikut Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI), kepanitiaan, serta organisasi. “Saya membagi waktu di aplikasi kalender sehingga tahu prioritas kegiatan apa saja, serta menghindari multitasking karena menurut saya itu tidak efisien,” ucap Angga.
Ditanya soal pengalaman dirinya menjadi Presiden HMEI UGM, Angga mengaku ia banyak belajar dalam menghadapi berbagai masalah seperti masalah keuangan dan persiapan event, namun pengalaman ini memberinya pelajaran berharga. “Saya belajar berkomunikasi dengan banyak pihak, mengambil suatu keputusan, dan berdiskusi untuk mencapai suatu mufakat dengan berbagai pendapat yang berbeda,” paparnya.
Penulis: Dita
Editor: Gusti Grehenson
Foto: Firsto