Dua mahasiswa prodi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM, yaitu Hanny Nurfiani dan Angela Vania Wibowo, yang tergabung dalam organisasi UGM ASEAN Society, bersama dengan 27 mahasiswa dari 27 universitas yang tergabung dalam ASEAN University Network mengikuti program pertukaran budaya The 19th ASEAN+3 Youth Cultural Forum yang dilaksanakan di Brunei Darussalam pada 23-28 Juni lalu.
Dalam keterangan kepada wartawan, Sabtu (13/7), Hanny menceritakan selama dalam waktu rentang 6 hari tersebut mereka terlibat dalam kegiatan intensif dalam mengenal kebudayaan dari berbagai sudut Asia Tenggara serta tiga negara yang juga ikut berpartisipasi dalam forum ini, yaitu, China, Korea Selatan, dan Jepang. “Kita diajak untuk mengenal dan bertukar pengalaman budaya dengan peserta dari China, Korea dan Jepang,” katanya.
Tak hanya berkecimpung untuk mengenal budaya mancanegara, imbuhnya, Hanny dan Angela juga ikut berkesempatan memperkenalkan budaya Indonesia melalui irama-irama tarian yang berasal dari provinsi Kepulauan Riau, yakni tari Lancang Kuning. “Kami menampilkan tari Lancang Kuning lengkap dengan busana melayu,” ujarnya.
Angela menuturkan keikutsertaan mereka mengikuti program pertukaran budaya antar pemuda ASEAN+3 ini sebagai salah upaya untuk mempromosikan budaya Indonesia kepada delegasi negara lain. Tidak hanya melalui tarian, namun dilengkapi berbagai pertunjukan dan bersama delegasi dari Indonesia lainnya. “Penampilan kita serta beberapa mahasiswa dari universitas lainnya telah berhasil membuat gemuruh seluruh penonton terpukau,” kenangnya.
Selain menampilkan seni tari, di dalam acara bazaar, kata Angela, tim UGM juga menampilkan berbagai produk makanan dan permainan tradisional Indonesia seperti tradisional otok-otok bambu, tempat pensil batik, makanan kentang mustofa.
Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan UGM, Dr. Hempri Suyatna mengatakan keikutsertaan mahasiswa UGM dalam forum pemuda ASEAN+3 ini diharapkan memberikan pengalaman manfaat tidak hanya sekedar menjadi arena promosi budaya akan tetapi juga harapannya bisa mendorong kolaborasi dalam pengembangan seni dan budaya di antara mahasiswa maupun perguruan tinggi yang berpartisipasi di forum pertukaran budaya antara pemuda tingkat regional ASEAN bersama delegasi Cina, Korea, dan Jepang.
Penulis: Gusti Grehenson