Universitas Gadjah Mada dan Durham University, Inggris, menandatangani Nota Kesepahaman bersama (MoU) untuk menjalin kerja sama pendidikan dan kolaborasi ilmiah yang lebih intensif di berbagai bidang, khususnya terkait dengan bidang ilmu Geografi dan Teknik. Kerja sama ini merupakan perluasan dari kerja sama yang telah terjadi antara Fakultas Hukum UGM dan Durham School of Law sejak 2023 silam. Hal tersebut mengemuka dalam penandatanganan MoU yang dilakukan oleh Sekretaris Universitas UGM Dr. Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, S.H., LL.M dengan Provost and Deputy Vice Chancellor, Durham University, Prof. Mike Shipman, Jumat (19/7) di Gedung Pusat UGM.
Durham University yang didirikan pada tahun 1832 merupakan salah satu universitas tertua dan terkemuka di Inggris yang secara konsisten menduduki peringkat Top 100 dunia. “UGM dan Durham University memiliki banyak kesamaan, seperti memiliki bidang keilmuan yang beragam dan kuat dalam hal riset,” ujar Mike Shipman. Dia menambahkan, gagasan untuk menjalin kemitraan dan membangun jejaring antar kedua universitas menjadi poin utama dalam pengembangan pendidikan dan penelitian. Ia berharap kolaborasi ini dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak dan berpotensi besar untuk dikembangkan ke fakultas lainnya yang ada di UGM.
Tak lupa, ia mengatakan jika Durham University sangat terbuka untuk menerima mahasiswa UGM yang memiliki keinginan untuk belajar di sana. “Memberikan kesempatan kepada generasi muda sangatlah penting agar mereka dapat belajar tidak hanya dari negaranya sendiri tetapi juga dari negara lain,” tutupnya.
Andi Sandi selaku perwakilan UGM mengaku senang kerja sama ini tidak hanya terbatas di Fakultas Hukum saja. Adanya perluasan kerja sama ini, menurut Sandi akan memberikan peluang untuk dibukanya program pertukaran mahasiswa sehingga mahasiswa dari masing-masing universitas bisa mendapatkan paparan internasional. Dirinya juga berharap kerja sama ini dapat mendorong peningkatan reputasi kedua universitas. “Meskipun UGM menjadi salah satu universitas tertua dan memiliki peringkat yang baik di Indonesia, kami berharap dengan adanya kolaborasi ini membawa UGM dan Durham University memiliki posisi yang lebih tinggi lagi di tingkat global,” ungkapnya.
Direktur Kemitraan dan Relasi Global (DKRG), Prof. Dr. Puji Astuti, S.Si., M.Si., Apt., menyambut baik tawaran program pertukaran dan riset mahasiswa di semua jenjang yang ada di UGM. “Kami memiliki 18 Fakultas dan 2 Sekolah Pascasarjana. Beberapa diantaranya bahkan sudah menawarkan International Undergraduate Program (IUP). Program pertukaran nantinya bisa melalui mobilitas mahasiswa untuk kursus musim panas dan pengabdian masyarakat, sedangkan bagi dosen dapat melalui program profesor tamu,” ujarnya.
Menanggapi akan adanya potensi kolaborasi riset dan pendidikan dengan Fakultas Geografi, Dr. Danang Sri Hadmoko, M.Sc selaku Dekan menyampaikan pihaknya sangat antusias untuk mengembangkan beberapa riset secara bersama-sama. Ia menjelaskan pihaknya telah menerapkan pendekatan multi disiplin dalam menanggapi isu lingkungan dengan melibatkan berbagai bidang, termasuk saintek, sosial-humaniora, dan kesehatan. Danang melanjutkan, beberapa kontribusi ilmiah yang Fakultas Geografi berikan berupa penelitian terkait dampak erupsi gunung api di Indonesia baik pada skala lokal maupun global, serta dampak perubahan iklim untuk merumuskan strategi pembangunan berkelanjutan.
Penulis: Triya Andriyani
Foto: Firsto