Perguruan tinggi di diharapkan bisa sinergi antara berbagai pihak dalam mengembangkan dan mengimplementasikan Generative AI untuk meningkatkan kualitas pendidikan di kawasan Asia-Pasifik. Upaya tersebut sebagai langkah penting dalam menjawab tantangan pendidikan di era digital. Hal itu mengemuka dalam International Seminar & Collaborative Digital Literacy Workshop yang diselenggarakan oleh Indonesia Cyber Education Institute (ICE Institute) dalam rangka merayakan ulang tahun ke-3 ICE Institute, pada tanggal 29-31 Juli 2024 di University Club Universitas Gadjah Mada.
Mengusung tema “The Future of Learning: Unveiling the Challenges and Opportunities of Generative AI (GenAI) in Higher Education”, Seminar yang diselenggarakan oleh Indonesia Cyber Education Institute (ICE Institute), Universitas Terbuka, Asian Development Bank (ADB), Tsinghua University (THU), XuetangX serta didukung penuh oleh Universitas Gadjah Mada, dihadiri oleh para pendidik, pembuat kebijakan, pemimpin industri, peneliti, akademis, dan mahasiswa dari wilayah Asia-Pasifik.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. Wening Udasmoro, menyampaikan dukungan UGM dalam acara ini merupakan bagian dari komitmen universitas untuk terus mendukung perkembangan teknologi dan inovasi dalam dunia pendidikan. “Kami percaya bahwa seminar ini akan memberikan kontribusi signifikan dalam mengeksplorasi potensi dan tantangan yang dihadapi dalam penerapan Generative AI di pendidikan tinggi. Melalui kolaborasi ini, kami berharap dapat mendorong kemajuan pendidikan di wilayah Asia-Pasifik,” kata Wening
Direktur ICE Institute Prof. Dr. Paulina Pannen, M.Ls., menyampaikan tantangan pendidikan di era digital ini memerlukan sinergi dan kerja sama dengan berbagai pihak. Oleh karena itu, diperlukan komitmen dari masing-masing perguruan tinggi. Menurutnya di pertemuan ini dibahas soal potensi Generative AI (GenAI) dalam merevolusi dunia pendidikan dan mewujudkan Edutech Institution. “Seminar ini merupakan langkah penting dalam menjawab tantangan pendidikan di era digital dan kami berterima kasih kepada semua mitra yang telah bekerja sama untuk mewujudkannya,” katanya.
Seperti diketahui, kegiatan utama pada seminar ini meliputi presentasi penelitian terbaru tentang GenAI, diskusi panel tentang tantangan dan peluang teknologi siber dalam pendidikan tinggi yang dilaksanakan pada hari pertama dan kedua, serta lokakarya interaktif untuk meningkatkan literasi digital peserta yang dilaksanakan pada hari ketiga.
Seminar pada hari pertama seminar, Kepala Direktorat Kajian dan Inovasi Akademik (DKIA) UGM, Dr. Ir. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si., IPU, ASEAN Eng. menyampaikan materi “Online Learning in AI Era – Universities and Government Initiatives”. Sementara itu, pada hari kedua, Prof. Wening Udasmoro menyampaikan materi “Introduction to Digital Literacy” yang mempromosikan pemanfaatan AI dalam berbagai aspek Tri Dharma perguruan tinggi.
Penulis : Gusti Grehenson