Antroplog dari FIB UGM Dr. Realisa D. Masardi memaparkan temuan terkininya terkait upaya kreatif para remaja migran dan pencari suaka asal Afganistan selama masa transitnya di Indonesia. Menurutnya alih-alih sebagai korban pasif, para remaja migran ini aktif menggunakan modal sosial dan kultur mereka sebagai cara untuk menyambung hidup secara ekonomi maupun psikologis selama bertahun-tahun tinggal di Indonesia. “Mengingat identitas mereka sebagai muslim Syiah yang sedang berada di negara mayoritas Sunni, agama berperan signifikan dalam upaya mereka bertahan selama masa tunggu,” kata Realisa dalam Wednesday Forum yang bertajuk “Religion in Transit: Young Refugees Navigating Religious Sphere in Indonesia”, di Lantai 3 Gedung SPs, Rabu (24/4) 2024.
Kegiatan diskusi yang diselenggrakan oleh Program Studi Agama dan Lintas Budaya (ALB) dan Prodi Inter-Religious Studies (IRS) Sekolah Pascasarjana (SPs) UGM ini dihadiri oleh para mahsiswa dan masyarakat umum. Dr. Samsul Maarif, Ketua Prodi Agama dan Lintas Budaya turut menyampaikan fotum ini merupakan upaya untuk membiasakan mahasiswa dalam perbincangan keilmuan global. “Kita ingin mengenalkan posisi dan karakteristik keilmuan kita di Indonesia kepada akademisi global sehingga perlu terus dilaksanakan dengan menghadirkan pembicara mumpuni, baik dari Indonesia maupun luar negeri,” katanya
Reportase : Arfikah Istari & Arni Wistriatun/Humas SPs
Penulis : Leony