Sebanyak 187 tenaga kesehatan Universitas Gadjah Mada menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Penyerahan SK dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan dan Sekretaris Direktorat Sumber Daya Manusia, Senin (19/8) di Balai Senat UGM. Kegiatan juga berlangsung secara daring melalui platform Zoom untuk mengakomodasi staf yang sedang bertugas di unit kerja masing-masing.
Sekretaris Direktorat Sumber Daya Manusia, Endri Heriyanto, S.H., M.Kn dalam laporannya menyampaikan Penyerahan SK Pengangkatan P3K merupakan rangkaian dari seleksi penerimaan ASN Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun Anggaran 2023. UGM untuk pertama kalinya setelah sekian tahun mendapatkan formasi P3K khusus untuk tenaga kesehatan yang akan ditempatkan pada unit-unit layanan kesehatan yang ada di UGM. Jumlah total formasi P3K adalah 219 dengan tingkat penerimaan sebesar 85% atau sejumlah 187 orang.
187 Tenaga Kesehatan (Nakes) tersebut akan ditugaskan di Rumah Sakit Akademik (RSA) sejumlah 154 orang, Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) sejumlah 27 orang, dan Gama Medical Center (GMC) sejumlah 6 orang. “Dari 187 nakes yang diterima per 19 Agustus 2024 telah terbit sejumlah 185 Surat Keputusan,” ungkap Endri.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan, Prof. Dr. Supriyadi, M.Sc., berpesan agar semua staf ASN yang diterima bisa bekerja dengan giat, memberikan komitmen dan kontribusi kerja terbaik sesuai dengan perannya masing-masing di unit kerja yang ditempati. “Integritas bapak ibu akan menjadi dasar bagi kami untuk menentukan langkah selanjutnya setelah kontrak selesai di lima tahun yang akan datang,” ucapnya.
Supriyadi menjelaskan, jika pemerintah tidak lagi memperpanjang status P3K ini maka UGM akan mengangkat nakes P3K menjadi pegawai tetap. Hal ini dikarenakan UGM sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) sedang menghadapi dinamika perubahan peraturan pemerintah yang mengatur perihal pendidikan tinggi. “Di draft perubahan peraturan nanti, salah satunya secara eksplisit akan menyebutkan tidak akan ada lagi penempatan ASN, baik itu PNS dan P3K di PTN-BH untuk dosen, tenaga kependidikan, dan tenaga kesehatan sehingga semuanya akan menjadi pegawai PTN-BH,” tutur Supriyadi.
Pemerintah akan memberikan grant untuk membantu pembayaran remunerasi, gaji, dan tunjangan kepada para pegawai. Supriyadi menambahkan, selama tujuh tahun ia menjabat sebagai Wakil Rektor bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan, UGM belum pernah mengalami defisit dan salah satu pendukungnya adalah layanan kesehatan yang dikelola oleh RSA, RSGM, GMC, dan Klinik Korpagama.
Sebelum menutup sambutannya, Supriyadi menekankan kembali peran nakes sebagai garda terdepan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi stakeholders, civitas akademik, dan masyarakat umum yang berada di Jogjakarta maupun daerah lain di Indonesia. Maju mundurnya fasilitas kesehatan UGM sangat bergantung pada peran, komitmen, dan kinerja para Nakes. Supriyadi berharap agar para nakes bisa memberikan performa terbaiknya. “Bahkan harus berorientasi menjadi seperti rumah sakit yang ada di Penang, Malaysia, bisa melayani pasien dari luar negeri juga” pungkasnya.
Penulis: Triya Andriyani
Foto: Donnie