Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Makarim, melepas sebanyak 4.504 mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan KKN PPM UGM secara daring di Balai Senat, Senin (29/6). Rencananya para mahasiswa ini akan diterjunkan di 27 provinsi, 77 kabupaten dan 263 desa di seluruh Indonesia dari 29 Juni hingga 18 Agustus mendatang.
Lewat komunikasi secara virtual, Mendikbud menyampaikan apresiasi atas inovasi UGM dalam melakukan program kegiatan KKN secara daring yang sebelumnya dilakukan dengan terjun ke lapangan dan berinteraksi langsung dengan warga. Karena masih dalam suasana pandemi, kegiatan KKN dilakukan secara online untuk melindungi kesehatan dan keselamatan mahasiswa serta masyarakat dari penularan Covid-19. “Saya salut sekali dengan inovasi ini. KKN UGM itu jadi salah satu inspirasi kami untuk program Kampus Merdeka,” katanya.
Selain pelaksanaan secara daring, Mendikbud juga mengapresiasi terhadap berbagai tema program KKN yang dilakukan mahasiswa seputar penanggulangan Covid. Namun, ia juga meminta mahasiwa melakukan pendidikan dan pengajaran bagi siswa sekolah dasar yang selama ini kesulitan belajar karena keterbatasan akses pada teknologi. “Saya harap semester depan banyak mahasiswa UGM dan kampus lain membimbing anak SD belajar dari rumah, menjadi pembimbing pembelajaran mereka,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Nadiem juga menyampaikan bahwa periode kegaitan KKN selama kurang lebih dua bulan menurutnya belum cukup. Konsep Kampus Merdeka yang ia canangkan nantinya selama dua semester mahasiswa akan belajar di luar kampus baik untuk kegiatan KKN dan magang serta pertukaran mahasiswa. “Melakukan program dengan mengambil seperempat waktu mahasiswa S1. Satu tahun dari empat tahun (kuliah) bisa dilakukan di luar kampus. Mereka harus belajar di luar kampus,” ujarnya.
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., mengatakan program KKN merupakan kegiatan proses pembelajaran di kampus dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat dalam rangka menumbuhkan empati dan kepedulian mahasiswa pada permasalahan riil masyarakat. Namun, di tengah masa pandemi Covid-19, imbuhnya, tidak memungkinkan interaksi mahasiswa dengan masyarakat sehingga dilakukan secara daring. “Kita tidak ingin mahasiswa terlambat masa studinya apalagi KKN sebagai mata kuliah wajib yang harus terus terselenggara dan memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan mahasiswa serta masyarakat,” katanya.
Gubernur Jawa Tengah sekaligus Ketua Umum Kagama, Ganjar Pranowo , dalam sambutan pengarahannya menyampaikan agar mahasiswa mengedukasi warga masyarakat yang selama ini mengalami kekhawatiran terhadap Covid. Apalagi, kegiatan vaksinasi di posyandu hingga suntik KB pun tidak lagi berjalan karena takut tertular. “Mahasiswa bisa mengedukasi warga soal Covid,” katanya.
Disamping edukasi pencegahan Covid, ia juga meminta mahasiswa untuk membantu pendataan secara digital terhadap kelompok masyarakat yang selama ini terdampak dari Covid. Sebab, banyak data penyerahan bantuan sosial yang tidak tepat sasaran karena data yang tidak tepat.
Sementara itu, Direktur Pengabdian kepada Masyarakat, Prof. Ir. Irfan Priyambada, M.Sc., Ph.D., mengatakan pelaksanaan KKN PPM UGM kali ini dilakukan secara daring atau online. Mahasiswa KKN ditempatkan di 178 lokasi, tersebar di 28 provinsi, 77 kabupaten, dan 263 desa. Selama di lokasi, para mahasiswa akan melakukan berbagai tema program kegiatan diantaranya meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, pengembangan desa wisata, penguatan ekonomi kerakyatan dan menyiapkan masyarakat menuju era New Normal.
Penulis : Gusti Grehenson
Foto : Firsto