Ribuan mahasiswa melakukan aksi bersih di sekitar lingkungan kampus selama dua hari, 26-27 oktober di kompleks Bulaksumur dan Sekip. Mereka membawa sapu lidi, kantong sampah hingga memasang ember tumpuk untuk mengolah sampah organik. Aksi mahasiswa ini sebagai bagian dari kegiatan Bakti Kampus merupakan program yang rutin dijalankan sebelum mereka diterjunkan di berbagai wilayah di Indonesia dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM). Rencananya, kegiatan KKN PPM Periode 4 ini, UGM akan menerjunakn 1.026 mahasiswa.
Di kegiatan bakti kampus kali ini, untuk pertama kalinya mahasiswa UGM tidak hanya mengadakan kerja bakti namun juga melakukan sosialisasi untuk memperkenalkan inovasi untuk pengolahan sampah organik. Inovasi ini menggunakan teknologi ember tumpuk yang ditemukan oleh salah satu dosen UGM yaitu Nasih Widya Yuwono, S.P., M.P.. Setiap Tim KKN yang hadir diminta untuk melakukan sosialisasi dan mengajak warga penduduk yang berkediaman di sekitar kampus untuk belajar bersama terkait teknologi pengolahan sampah organik tersebut.
Dr. dr. Rustamaji selaku Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, berharap bahwa para mahasiswa bisa lebih jauh memperkenalkan teknologi ember tutup di masyarakat, supaya sampah organik yang dihasilkan oleh masyarakat dapat dijadikan pupuk organik yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman. “Teknologi ini tidak hanya ada di sini, tetapi juga ter-delivery dengan baik sampai ke wilayah-wilayah untuk mengatasi persoalan sampah dan kaitan dengan organik ini karena akan menjadi pupuk dan seterusnya, tentu akan memperkuat ketahanan pangan Indonesia,” jelas Rustamaji, Sabtu (26/10).
Sosialisasi terkait pengolahan sampah ini juga mendapat respon positif dari para mahasiswa. Ahmad Rosyid Husnayain, mahasiswa dari Fakultas Sekolah Vokasi berharap dengan dilaksanakannya sosialisasi teknologi pengolahan sampah di bakti kampus kali, limbah sampah yang dimasukan ke Tempat Pembuangan Akhir menjadi berkurang. “Dengan melakukan daur ulang pada beberapa jenis sampah, harapannya limbah yang dihasilkan menjadi lebih sedikit dan tumpukan sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) tidak terus meningkat secara signifikan,” ujarnya.
Kepala Subdirektorat Kuliah Kerja Nyata, Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPkM) UGM, Prof. Ir. Nanung Agus Fitriyanto, S.Pt., M.Sc., Ph.D., IPM., menerangkan mahasiswa yang melakukan bak kampus selama dua hari diberi kesempatan untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi pengolahan sampah supaya mereka dapat membantu untuk mengedukasi masyarakat sekitar. “Nah, mahasiswa KKN yang akan kami kirimkan ke masyarakat hari ini coba kita berikan kesempatan untuk bisa melakukan Sosialisasi terkait dengan teknologi ember tumpuk. Harapannya, warga akan mendapatkan edukasi yang baik bagaimana cara memperlakukan sampah organik yang ada di rumah masing-masing,” katanya.
Penulis : Hanif
Editor : Gusti Grehenson