Ajang bergengsi Kompetisi Mobil Listrik Indonesia (KMLI) XIII Tahun 2024 telah selesai digelar pada 1 November lalu di Politeknik Negeri Bandung, Jawa Barat. Mengambil tema ‘Mobil Listrik Sebagai Kendaraan Masa Depan yang Aman dan Ramah Lingkungan, KMLI XIII diharapkan dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa di bidang teknologi transportasi serta meningkatkan kesadaran dalam menanggapi isu global tentang lingkungan hidup dan energi. Tim Yacaranda UGM mengirimkan mobil listrik andalannya, Super Sekip EV 3 Neo, berhasil memenangkan empat kategori dari lima kategori yang dipertandingkan, sehingga berhak menyandang gelar Juara Umum KMLI XIII. Prestasi ini patut dibanggakan mengingat Tim Yacaranda harus menyingkirkan 20 tim lainya yang berasal dari Universitas dan Politeknik di seluruh Indonesia.
General Manager Tim, Mohammad Wildan Kholilulloh, menjelaskan keunggulan Super Sekip EV 3 Neo, mobil formula tenaga listrik hasil inovasi Tim Yacaranda, dibandingkan dengan mobil lainnya di kompetisi ini. Menurutnya, desain konstruksi rangka dan kaki-kaki menjadi perhatian utama sebelum dilakukan pembuatan mobil. Kemudian dari segi elektrikal yang merupakan komponen utama, tim juga sangat memperhitungkan segala aspek, mulai dari segi motor, baterai serta komponen pembantu yang dapat memudahkan driver dalam melewati semua bidang perlombaan. Disisi lain, segi estetika juga sangat diperhatikan oleh tim. “Pembuatan mobil kurang lebih selama delapan bulan dilanjutkan dengan maintenance selama dua bulan,” ujar Wildan dihubungi secara daring, Selasa (5/11).
Beranggotakan 38 mahasiswa lintas fakultas dan disiplin ilmu, yaitu Sekolah Vokasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, serta Fakultas Filsafat, tim Yacaranda membuktikan bahwa membangun tim yang solid serta kerja sama yang baik antar divisi dapat menjadi bekal untuk membawa kembali gelar juara umum di tahun ini. General Manager Tim, Mohammad Wildan Kholilulloh, menceritakan alasan dibalik diversitas timnya, lebih karena Yacaranda ingin memberikan ruang bagi anggotanya untuk mengembangkan potensi serta meningkatkan skill teknis maupun non-teknis yang akan berguna di dunia kerja nantinya. “Jadi kami ada divisi teknikal terdiri dari divisi body & frame, drive & power train, engineering design, electrical, dan engine. Kemudian divisi nonteknikal terdiri dari public relation & development, media & information, secretary & finance, dan sponsorship,” jelasnya.
Terkait keberhasilan timnya, Wildan juga mengungkapkan kesulitan yang harus mereka lalui saat pre-event dan juga saat perlombaan berlangsung. Kesulitan terbesar adalah waktu persiapan yang sangat singkat karena pengumuman lomba diumumkan di pertengahan September sehingga kurang dari satu bulan merka harus berlatih rutin. “Kami latihan rutin di Balairung UGM dan Stadion Mandala Krida untuk mengasah ketangkasan dalam uji slalom serta uji endurance,” tutur Wildan. Tidak lupa ia juga menyinggung keterlibatan Dr. Sugiyanto, S.T., M.Eng selaku koordinator pembina yang selalu membantu semua kegiatan tim dari sebelum kompetisi hingga pasca perlombaan selesai.
Usaha tidak menghianati hasil, meskipun tidak menjadi juara di kategori pengereman, Tim Yacaranda berhasil meraih Juara 2 kategori Daya Tanjak dengan nilai 10,350 Watt/kg, Juara 2 kategori Slalom, Juara 3 kategori Percepatan (Akselerasi) dengan nilai 1,82 m/s², dan Juara 3 kategori Endurance dengan daya total 33,95 Wh dan daya penggunaan 9,700 Wh/km.
Wildan bertutur perlombaan yang sudah dihadapi oleh Tim Yacaranda bukan hanya soal kemenangan, tetapi juga tentang ketekunan, kerja sama, dan strategi. Baginya, tantangan di lintasan, harus dihadapi dengan tenang dan fokus karena setiap apapun yang terjadi adalah pengalaman berharga yang akan membentuk diri menjadi lebih baik. Ia pun berpesan kepada mahasiswa lainnya untuk terus percaya diri, saling mendukung, dan mengingat bahwa setiap usaha yang dilakukan sudah luar biasa. “Jadikan lomba itu sebagai kesempatan untuk belajar dan menambah pengalaman. Semoga berhasil dan bisa membawa pulang hasil terbaik,” tutupnya.
Penulis. : Triya Andriyani
Foto : Dokumentasi Tim Yacaranda