Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Gadjah Mada melaksanakan uji kompetensi perdana untuk tiga skema sertifikasi okupasi yang diajukan yaitu Ahli Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Mekanik Hidrolik Alat Berat Senior dan Konsultan Perjalanan. Uji kompetensi LSP UGM tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan nilai kompetensi lulusan, namun juga menjadi upaya kolaborasi dan penghubung antara kampus dengan industri.
“Sertifikasi mampu membantu individu menemukan karir yang cocok, dan di sisi lain memenuhi kebutuhan industri sesuai kompetensi individu,” kata Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM, Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., dalam keterangan tertulis yang dikirim ke wartawan, Selasa (5/11)
Ia menjelaskan uji kompetensi bagi mahasiswa dan lulusan profesi UGM untuk pertama kalinya ini disaksikan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sesuai dengan ketentuan dan arahan BNSP, LSP UGM diharapkan mampu menjadi lembaga terdepan dalam memenuhi kebutuhan SDM berkompetensi, baik bagi industri maupun sektor lainnya. Sebelumnya, kata Gandes, UGM telah melaksanakan tahap assesment pada 16 Agustus 2024 terhadap 12 mahasiswa dan lulusan dari tiga skema okupasi tersebut. “Kali ini, uji kompetensi dilakukan untuk menilai apakah lulusan program profesi UGM telah memiliki kemampuan sesuai capaian pembelajaran selama perkuliahan,” jelasnya.
Dalam pengujian tahap ini, Drs. Sanromo Wijayanto dan Dr. Bagus Marijanto, M.A. selaku Tim Witness BNSP menyaksikan uji kompetensi diselenggarakan di Gedung Teaching Industry Learning Center, Sekolah Vokasi UGM.
Iddo Bagus Prasetyo, salah satu peserta uji kompetensi mengaku senang dan bangga setelah mendapat sertifikasi kompetensi sebagai Mekanik Hidrolik Alat Berat Senior dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) UGM. Materi yang diujikan terkait sistem hidrolik dinilai sangat relevan dengan materi pembelajaran kuliah. Ia yang saat ini sedang menjalani magang di perusahaan tambang PT Ansaf Inti Resources Samarinda, membagikan pengalamannya berkuliah sekaligus membandingkan kondisi di lapangan.
”Saya merasakan sekali, teori tentang sistem hidrolik yang saya peroleh saat di bangku perkuliahan, benar-benar bisa dimanfaatkan saat menjalani kerja magang dan cukup memberi bekal untuk untuk menangani permasalahan yang muncul di lapangan”, terang Iddo. Alat-alat berat perusahaan memiliki sistem hidrolik yang sama, sehingga memudahkan Iddo untuk menerapkan pembelajaran kuliah dalam pekerjaannya.
Selain Iddo, Arya Candra Ahmad Somadi, lulusan program studi Bisnis Perjalanan Wisata, Sekolah Vokasi UGM juga terlihat antusias selepas mendapatkan sertifikasi sebagai Konsultan Perjalanan. Ia turut membagikan pengalamannya menjalani ujian kompetensi di bidang tersebut. Tentunya, Arya mempersiapkan diri dengan mempelajari kembali materi-materi kuliah. Ternyata ia mendapati banyak materi kuliah yang bisa diimplementasi di dunia kerja.
“Tentu sangat senang, hasilnya kompeten karena ini bisa membangun jam terbang dan karir saya di industri pariwisata yang sudah saya mulai sejak 3 tahun di bangku kuliah, ungkap Arya. Sebagai konsultan perjalanan, ia harus menguasai keterampilan hospitality seperti mencatat detail-detail perjalanan, seperti saat reservasi di hotel bintang, mencatat request dari tamu, termasuk juga menangani transportasinya, dan memahami rute perjalanan.
Selanjutnya di bidang ahli kesehatan dan keselamatan kerja, mahasiswa Program Studi Manajemen Informasi Kesehatan, Sekolah Vokasi UGM, Igarintya Surya mengekspresikan rasa senangnya setelah dinyatakan kompeten sebagai ahli K3. Pengalamannya magang di klinik memudahkan Igar menjalani ujian kompetensi. ”Jadi tadi kami diberikan materi ujian berbasis project. Jika mengalami kasus atau situasi tertentu, apa yang harus dilakukan sebagai ahli K3”, pungkasnya.
Reportase : B.Diah Listianingsih
Penulis : Tasya
Editor : Gusti Grehenson