Mahasiswa UGM yang tergabung dalam UKM Selam baru saja ikut berpartisipasi dalam Jambore Selam Nasional ke-14 yang diselenggarakan oleh Universitas Diponegoro sebagai tuan rumah, selama 7 hari pada 20—27 Oktober 2024 di Pulau Karimunjawa, Jawa Tengah. Pada tahun ini, Unit Selam UGM berkesempatan menjadi panitia yang berkolaborasi serta mengkoordinasi acara bersama dengan tuan rumah yakni UKSA-387, Research Diving and Fisheries Schooling, dan Marine Diving Club dari Universitas Diponegoro, dan mengirimkan 8 orang perwakilan dan panitia pada acara tersebut.
Kedelapan orang yang ditunjuk sebagai panitia dan delegasi oleh Unit Selam Universitas Gadjah Mada, ialah Antonius Nicholas Apriyanto, Barani Khayru Wahyudi Nugraha, Bazgheir Syams Muhammad Kisha, Dzar Faiq Alaqila, Laurencia Yulianto, Muhammad Raditya, Nicolas Christo Danendra Mahardika, dan Sabrina Alexa Tegar Biaro.
Antonius mengatakan kegiatan jambore ini para peserta berkesempatan menjelajah keindahan bawah laut Karimunjawa sekaligus menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem laut.
Mengangkat tema “Discover The Paradise of Java”, katanya, para peserta memiliki kesempatan untuk menjelajahi keindahan bawah laut Pulau Karimunjawa yang merupakan taman nasional sejak tahun 2001. “Di sana, para peserta dapat menjelajahi laut Karimunjawa yang kaya akan biota laut, termasuk spesies langka seperti penyu sisik, penyu hijau, dan elang laut dada putih,” kata Antonius dalam keterangan tertulis yang dikirim ke wartawan, Rabu (6/11).
Laurencia, salah satu peserta Jambore Selam menuturkan petualangan para peserta Jambore Selam Nasional ke-14 ini dimulai pada 20 Oktober 2024 dengan berkumpul di Semarang untuk mengikuti upacara pembukaan yang diselenggarakan oleh UKSA-387, klub selam Universitas Diponegoro. Setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Karimunjawa dengan titik keberangkatan di Pelabuhan Kartini, Jepara. “Para peserta Jambore melanjutkan perjalanan laut selama 5 jam dari Jepara menuju Karimunjawa dengan menggunakan kapal feri,” katanyata
Selama tujuh hari di Karimunjawa, kata Laurencia, peserta Jambore tidak hanya mengikuti penyuluhan tentang konservasi oleh Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTNKJ), tetapi juga menikmati keindahan bawah laut dengan menyelam di berbagai spot menarik seperti Genteng Shipwreck, Pulau Geleang, Indonoor Shipwreck, Tanjung Gelam, Pulau Sintok, Menjangan Besar, Menjangan Kecil, Taka Menjangan, dan Pulau Cilik. “Sebagai penutup kegiatan, para peserta Jambore turut serta dalam aksi Coastal Clean Up di sebelah timur alun-alun Karimunjawa,” kenangnya.
Penulis : Leony
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Dok. UKM Selam