Universitas Gadjah Mada menerima tim visitasi akreditasi internasional ASIIN untuk akreditasi internasional prodi S2 dan S3 Matematika dan Prodi S3 Kimia, FMIPA UGM. Rektor UGM Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., menyambut hangat kedatangan para ahli dan pejabat ASIIN, termasuk Prof. Dr. Volker Bach, Prof. Dr. Florian Zaussinger, Prof. Dr. Setia Pramana, Prof. Dr. Yuni Krisyuningsih Krisnandi, Richie Mayandel Valerio, Maria Mothes, M.A., yang hadir untuk kunjungan akreditasi ASIIN di Universitas Gadjah Mada.
Rektor mengatakan akreditasi internasional merupakan bagian dari strategi universitas untuk mewujudkan visi UGM untuk menjadi universitas kelas dunia dan institusi pendidikan tinggi nasional yang unggul. Ova menyebutkan, hingga saat ini, UGM telah memperoleh akreditasi internasional untuk 85 program studi, dengan 40 di antaranya diakreditasi oleh ASIIN. Selama satu dekade terakhir, Ova menyampaikan, ASIIN telah menjadi mitra penting bagi UGM dalam menjaga standar kualitas, melaksanakan proses akreditasi berkelanjutan, serta memberikan rekomendasi untuk perbaikan. “Momen ini menjadi bukti kuat bahwa UGM akan terus berkomitmen sebagai institusi terkemuka di Asia Tenggara yang mengutamakan keunggulan dalam pendidikan dan inovasi,” tutur Ova, dalam Opening Ceremony ASIIN International Accreditation Procedure, di Ruang Multimedia 1, Gedung Pusat UGM, Selasa (26/11).
Diakui Rektor, pembukaan ASIIN International Accreditation Procedure ini menjadi momen spesial untuk merayakan HUT ASIIN ke-25 dengan tema “Heading to New Shores.” UGM menyampaikan selamat kepada ASEAN atas kontribusinya dalam mendorong standar pendidikan berkualitas tinggi di berbagai bidang. “Dengan semangat ‘locally rooted and globally respected,’ UGM juga terus berinovasi di berbagai aspek, termasuk pengelolaan pendidikan, pemantauan kualitas, dan mendorong program studi untuk meraih akreditasi internasional,” katanya.
Prof. Dr. Volker Bach, seorang ahli di bidang Matematika dan Fisika Matematika selaku perwakilan dari ASIIN menyampaikan antusiasme untuk melaksanakan proses akreditasi selama tiga hari kedepan. Ia juga mengungkapkan bahwa tim audit ASIIN, yang terdiri dari perwakilan Indonesia dan Jerman, sangat menghargai sambutan hangat yang diterima di Indonesia, khususnya di UGM, yang merupakan institusi akademik yang luar biasa dan sangat dihormati. “Kami menantikan proses akreditasi ini sebagai upaya untuk memperkuat kualitas pendidikan di UGM, sehingga nantinya dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia secara keseluruhan,” ujar Bach.
Seperti yang telah dikenalkan, terdapat beberapa ahli dari tim audit ASIIN yang berasal dari Jerman yaitu Prof. Dr. Florian Zaussinger dan Maria Mothes. Zaussinger mengungkapkan bahwa ia merupakan seorang akademisi interdisipliner yang telah aktif di dunia penelitian sejak tahun 2006 dan telah terlibat dalam program penelitian serta tim yang telah menghasilkan berbagai publikasi. Sementara Maria merupakan perwakilan dari Kantor Hubungan Internasional yang akan bertanggung jawab untuk mencatat seluruh diskusi untuk keperluan laporan akhir. Keduanya mengaku sangat senang untuk dapat mengikuti rangkaian kegiatan selama tiga hari kedepan.
Sedangkan tim ahli yang berasal dari Indonesia terdiri dari Prof. Dr. Setia Pramana, Prof. Dr. Yuni Krisyuningsih Krisnandi, dan Richie Mayandel Valerio. Richie, yang merupakan lulusan magister Matematika dari Institut Teknologi Bandung, mengungkapkan rasa terima kasih atas kesempatan untuk berdiskusi. Prof. Setia Pramana, yang memiliki latar belakang di bidang Politik dan Statistik, berharap dapat mendalami program-program di UGM. Sementara itu, Yuni Krisyuningsih Krisnandi dari Universitas Indonesia berharap akreditasi ini dapat berkontribusi pada peningkatan pendidikan di Indonesia, mengingat UGM telah menjadi universitas panutan.
Penulis : Lintang
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Donnie