Universitas Gadjah Mada melalui Election Corner Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL) telah berhasil menyelenggarakan kegiatan pemantauan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dengan Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) DIY yang bertujuan untuk memperkuat transparasi dan akuntabilitas proses demokrasi di tingkat lokal.
Sebagai task force kepemiluan, sebanyak 31 mahasiswa lintas departemen FISIPOL UGM dilibatkan dalam tim pemantau, yang masing-masing bertugas di satu Tempat Pemungutan Suara (TPS). Tim pemantau ini disebar ke tiga kalurahan, yaitu Maguwoharjo, Condongcatur, dan Caturtunggal, yang semuanya berada di wilayah Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.
Dekan FISIPOL UGM, Dr. Wawan Mas’udi, S.IP., M.P.A, mengungkapkan sebagai bagian dari persiapan, JaDI DIY dan Election Corner FISIPOL UGM telah memberikan pembekalan materi selama dua hari kepada seluruh tim pemantau. Pelatihan ini mencakup pemahaman tentang aturan dan regulasi pemilu, prosedur pemantauan di TPS, hingga strategi menjaga netralitas dan profesionalitas saat bertugas. “Kegiatan ini juga memberikan manfaat besar bagi mahasiswa FISIPOL UGM, karena mereka dapat langsung terjun merasakan dinamika pelaksanaan pemilu di lapangan,” ungkap Wawan.
Ia menambahkan, pengalaman yang didapat mahasiswa tidak hanya memperkaya wawasan dan keterampilan praktis, tetapi juga dapat dikonversikan menjadi Satuan Kredit Semester (SKS) melalui mekanisme Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diterapkan oleh universitas. Pelibatan mahasiswa ini, menurut Wawan, akan menjadikan para mahasiswa tidak hanya menjadi saksi dari proses demokrasi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya penguatan kapasitas pemantauan pemilu berbasis komunitas. “Kolaborasi ini juga menjadi cerminan komitmen FISIPOL UGM dan JaDI DIY dalam mendorong pelaksanaan pemilu yang kredibel dan berintegritas,” ujarnya.
Wawan berharap, kegiatan pemantauan ini dapat menambah kekayaan pengetahuan mahasiswa mengenai proses kepemiluan. Selain itu, Dekan FISIPOL ini meyakini dengan kegiatan yang sudah dijalankan akan membangun sikap kritis dan rasa tanggung jawab terhadap proses demokrasi di Indonesia. Seperti yang diketahui, Pilkada yang berlangsung di seluruh Indonesia pada 27 November silam telah dilakukan serentak di 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota. DIY menjadi satu-satunya provinsi yang tidak mengikuti Pilkada untuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur, namun tetap mengikuti untuk pemilihan bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota.
Penulis: Triya Andriyani
Foto: Dokumentasi Election Corner FISIPOL UGM