Keberhasilan para alumni dalam berkiprah di pemerintahn, industri maupun di masyarakat tidak semata-mata dari nilai-nilai dan karakter mereka dapatkan selama di kelas. Ada saja pengalaman-pengalaman kepemimpinan dalam mengelola organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) berhasil membawa mereka pada kesuksesan dalam berkarir setelah lulus. Oleh karena itu, UGM berkomitmen untuk melakukan perbaikan terkait pengelolaan organisasi kemahasiswaan agar tradisi mengelola organisasi yang dilakukan oleh mahasiswa semakin berkualitas sehingga memberi dampak bagi pengembangan kompetensi dan kepemimpinan.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si menuturkan kualitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh bagaimana para pengelola universitas dan fakultas mampu menyediakan fasilitas untuk aktivitas para mahasiswa agar bisa diakses. Dengan begitu para mahasiswa diharapkan bisa nyaman di dalam belajar baik di kelas maupun di luar kelas. “Tentu kegiatan unit kegiatan mahasiswa ini adalah bagian dari upaya kita agar potensi dan kapasitas mahasiswa di bidang seni, di bidang olahraga maupun leadership keorganisasian itu bisa ditempa”, ujarnya di ruang Multimedia 1 UGM, Senin (2/12) saat memberikan pengarahan kegiatan Sosialisasi Monitoring dan Evaluasi Unit Kegiatan mahasiswa UGM tahun 2024.
Seiring tuntutan peningkatakan kinerja Unit Kegiatan Mahasiswa, Direktorat Kemahasiswan UGM melakukan audit kegiatan UGM yang diharapkan mampu membantu agar mahasiswa memiliki ruang dan arena latihan untuk menilai kinerjanya sendiri. “Dalam evalusi dan monitoring yang merupakan cara kita mengaudit seperti sekarang ini bukanlah bersifat terlalu administratif dan membebani, atau mengajari membuat kuitansi yang jelimet melainkan yang lebih penting soal values apa yang ditempatkan sebagai dasar kita melakukan aktivitas,”terangnya.
Prof. Dr. Indra Wijaya Kusuma, M.B.A selaku Kepala Satuan Penjaminan Mutu dan Reputasi Universitas (SPRMU) UGM mengatakan kegiatan Audit Mutu Internal pada 50 UKM ini diharapkan agar masing-masing pengelola yang telah menjalankan kegiatan-kegiatannya diharapkan melakukan evaluasi. Hasil dari evaluasi tersebut akan dipakai untuk melakukan perbaikan. Kalaupun sudah tercapai maka hasil tersebut juga akan dipergunakan untuk meningkatkan standar yang lebih tinggi. Sehingga kegiatan Audit Mutu Internal UKM 2024 ini sekaligus untuk memastikan semua temuan-temuan yang terjadi pada siklus tahun sebelumnya bisa ditindaklanjuti, dan jika terdapat kekurangan-kekurangan bisa ditindaklanjuti. “Kita ingin melihat kesesuaian arah dan pelaksanaan pengelolaan dari ormawah ini. Memetakan kesiapan ormawa dalam menyiapkan strategi dan program atas agenda transformasi ormawah UKM dalam grade 1, 2, atau 3. Semua UKM ini akan kita cermati kemudian kita petakan kemungkinan peluang-peluang peningkatan untuk ormawah. Jadi lingkupnya ada dua yang ingin dicapai dalam kegiatan kali ini terkait data dalam transformasi ormawah, dan soal strategi ormawah dalam mempersiapkan paradigma baru bidang kemahasiswaan”, imbuhnya.
Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan, Dr. Hempri Suyatna, S. Sos., M. Si mengakui kegiatan-kegiatan Ormawa selama ini cenderung kurang berorientasi berkelanjutan. Termasuk soal manajemen event yang terkadang malah nombok. Karenanya, ia berkeinginan mendorong UKM-UKM di UGM bisa menjadi lebih mandiri. Apalagi wacana Peraturan Rektor juga mendorong nantinya pengurus tidak hanya menjabat kepengurusan setahun, namun terutama menyangkut ketua bisa dipilih untuk tahun kedua. “Ini yang sebenarnya ingin kita dorong sehingga program-program UKM-UKM bisa berkelanjuta. Kita harapkan kedepan adalah adanya konteks tata kelolaan organisasi yang inklusif berbudaya, prestasi, reputasi, peduli, kolaborasi, kompetensi, dan mandiri”, paparnya.
Penulis : Agung Nugroho
Foto : Donnie