Para Ibu hamil, selama proses kehamilannya memiliki tugas untuk membentuk komitmen terkait kehamilannya. Pasalnya kelekatan prenatal serta serta kesiapan diri dalam menjalankan peran sebagai ibu sangat membutuhkan dukungan sosial. Dukungan sosial ini dapat bersumber dari tenaga kesehatan, kader kesehatan, sesama ibu hamil (peer group), pasangan, atau keluarga lain. Oleh karena itu, pelaksanaan kelas ibu hamil dengan melibatkan secara aktif kader kesehatan untuk memberikan promosi kesehatan sangat penting dilakukan untuk meningkatkan dukungan sosial bagi ibu hamil.
Tim Pengabdian pada Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM yang dipimpin Ika Parmawati, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.M, Tim Pengabdian FK-KMK UGM melaksanakan program yang bertajuk Tindak Lanjut Optimalisasi Peran Kader Peduli Posyandu Melalui Kegiatan Sekolah Ibu Hamil Dan Keluarga Di Kalibawang, Kulon Progo.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan peran kader kesehatan dalam kelas ibu hamil. Ika Parmawati selaku koordinator menjelaskan Ibu hamil akan mengalami perubahan dalam tubuhnya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin, dan data Kementerian Kesehatan Indonesia Tahun 2024 menyebut jumlah ibu hamil di Indonesia tahun 2023 mencapai 4,9 juta orang. ”Kita melakukan pengabdian ini berdasar dari hasil studi pendahuluan, tim mengetahui bila kader kesehatan belum terlibat secara aktif dalam promosi kesehatan pada kegiatan kelas ibu hamil”, ujarnya di Kalibawang Kulonprogo, Jum’at (29/11).
Ika Parmawati mengakui bila kegiatan lebih banyak didampingi oleh tenaga kesehatan dari puskesmas. Kader-kader kesehatan tersebut telah mengikuti berbagai pelatihan yang dapat meningkatkan kompetensinya dalam promosi kesehatan, namun belum sepenuhnya diaplikasikan. “Karenanya tim pengabdian masyarakat hadir untuk menjembatani dan mendampingi keterlibatan aktif kader dalam kelas ibu hamil”, terangnya.
Menurutnya keterlibatan kader merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan sumber dukungan sosial yang dapat diterima ibu hamil. Program pengabdian masyarakat ini mendukung program pemerintah dalam Integrasi Layanan Primer (ILP), yaitu menata dan mengoordinasikan berbagai layanan kesehatan primer dengan mendekatkan akses dan pelayanan kepada masyarakat secara komprehensif dan berkualitas.
Kegiatan ini melibatkan 22 orang ibu hamil, 8 kader Tim Pendamping Keluarga (TPK), 3 petugas Puskesmas Kalibawang Kulon Progo, dan 1 Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB). Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari perangkat Kalurahan Banjaroyo, Kalibawang, Kulon Progo. Dalam kegiatan pengabdian ini, Tim FK-KMK UGM menekankan pentingnya proses adaptasi ibu hamil terhadap perubahan fisik dan psikologis selama kehamilan. Tim juga menyampaikan materi terkait persiapan diri dalam proses persalinan dan perawatan bayi baru lahir sejak dini. “Kita harapkan hal ini dapat mengurangi kecemasan selama kehamilan. Kelas ibu hamil ini merupakan sumber dukungan sosial bagi ibu hamil berupa dukungan informasi, dukungan emosional, serta dukungan instrumental dengan adanya pemeriksaan tanda vital ibu hamil dalam kelas ibu hamil,” terangnya.
Dengan pelaksanaan program ini, Wenny dan tim berharap kader kesehatan dapat berkontribusi secara aktif untuk terlibat dalam promosi kesehatan di masyarakat, khususnya pada ibu hamil. Kegiatan inipun diharapkan dapat mengoptimalisasikan kelas ibu hamil sebagai forum sumber dukungan sosial yang dapat meningkatkan kesejahteraan ibu hamil dan janinnya. “Kader kesehatan adalah kepanjangan tangan dari tenaga kesehatan yang posisinya sangat dengan dengan masyarakat,” ucap Wenny.
Penulis : Agung Nugroho