Menjalani kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) selama kurang lebih 50 hari menjadi sebuah pengalaman tersendiri bagi mahasiswa UGM untuk mempraktikkan ilmunya di tengah masyarakat. Disamping menjalankan ide dan gagasan untuk mengembangkan potensi sumber daya dengan ketersediaan SDM yang sudah ada.
Hafid Argama Putra, mahasiswa dari FISIPOL yang menjalankan KKN-PPM UGM di Kabupaten Kampar, Riau, menceritakan pengalamannya mengembangkan UMKM dan Pariwisata. Menurutnya hal ini sangatlah penting karena daerah Kampar memiliki berbagai objek wisata yang dapat dikembangkan seperti Candi-candi kuno yang terletak disana. Salah satu solusi yang ditawarkan oleh tim KKN-PPM UGM pemaketan destinasi wisata, pengembangan usaha homestay dan produk UMKM.
Menurut Hafid, program kerja yang mereka laksanakan ini dilatarbelakangi oleh perbedaan rute lokasi objek wisata, lokasi penginapan dan gerai UMKM yang menjual berbagai jajanan dan snack lokal saja. Selanjutnya, tim mahasiswa menawarkan paket wisata dimana wisatawan dapat menikmati objek wisata dan berbagai produk budaya dan oleh-oleh di satu tempat. “Kita ingin menambah daya tarik lain selain objek wisatanya sendiri. Semisal ada gerai UMKM, makanan khas Kampar ada di objek wisatanya, jadi pengunjung itu bisa menikmati beberapa daya tarik sekaligus,” Ujar Hafid.
Lebih lanjut Hafid menjelaskan bahwa dengan dilaksanakannya program ini, maka berbagai komponen industri pariwisata akan diuntungkan karena wisatawan yang datang akan menjadi lebih tertarik untuk berbelanja. Pasalnya, dengan dipaketkannya objek destinasi wisata dengan UMKM dan Homestay, para wisatawan tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh untuk menikmati berbagai daya tarik yang ditawarkan di daerah Kampar.
Tidak jauh berbeda kondisinya di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, juga terdapat banyak objek destinasi wisata yang menarik. Muhammad Yadaikasalam Hibatulloh yang juga merupakan mahasiswa dari Fisipol turut menjelaskan bahwa di daerah Banggai, Sulawesi juga terdapat kebutuhan untuk perluasan industri pariwisata. Dia menjelaskan bahwa di daerah Banggai terdapat banyak keindahan alam yang kurang mendapatkan eksposur, sehingga kurang diketahui oleh masyarakat umum. Guna menanggulangi hal tersebut, Yadaikasalam, atau biasa dipanggil Yadek, menjelaskan bahwa dia dan tim mengadakan beberapa kegiatan seperti lomba triathlon di sekitar keindahan alam tersebut, serta jambore selam untuk menunjukan keindahan bawah laut daerah Banggai.
“Jadi sebenarnya Jambore Selam ini dimaksudkan untuk, karena di desa Lopaneteng ini begitu banyak spot wisata underwater ya, Jadi bagaimana karangnya di bawah dan biota lautnya sangat banyak, yang itu belum pernah dieksplor oleh banyak orang, bahkan oleh pemerintah bagai kepulauan tersendiri. Maka dari itu kami melakukan Jambore Selam ini dalam rangka untuk mengambil konten ya, foto dan video untuk mempromosikan bagaimana wisata bawah laut bagai kepulauan seperti itu.” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa tim KKNnya juga mengadakan sebuah program peningkatan kualitas rumah setara dengan standar Kemenparekraf, sehingga rumah yang mereka miliki dapat digunakan untuk memulai usaha homestay. “Kami buat homestay sebagai bentuk usaha juga. Kita ingin membuat masyarakat ini berdikari. Jadi dengan sumber daya yang mereka miliki, mereka bisa mendapat penghasilan dari sana,” pungkas Yadek.
Penulis : Hanif
Editor : Gusti Grehenson