Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) UGM kembali mendapatkan Penghargaan Perguruan Tinggi Terbaik Tata Kelola Kinerja Kemahasiswaan Klaster I dalam kategori SIMKATMAWA untuk yang ketujuh kalinya pada ajang Penghargaan Anugerah Pembelajaran Kemahasiswaan dari Kemendiktisaintek yang diselenggarakan pada Jumat (13/12) lalu di Jakarta. Acara tahunan ini merupakan bentuk apresiasi kepada para seluruh pihak-pihak terkait atas kontribusi, pencapaian, dan dukungan mereka dalam kemajuan transformasi pendidikan tinggi di Indonesia.
Penghargaan atas laporan kinerja tata bidang kemahasiswaan perguruan tinggi berdasarkan Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan (SIMKATMAWA) diapresiasi oleh Sekretaris Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. Hempri Suyatna. Menurut Hempri, indikator penilaian yang digunakan adalah jumlah prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan internasional, kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler, seminar, pentas seni, dan juga manajemen institusi kemahasiswaan dari sisi fasilitas dan pendanaan.
Hempri pun turut mengapresiasi seluruh mahasiwa UGM atas sumbang asihnya dalam mengharumkan nama kampus baik dalam kancah nasional maupun internasional. Menurutnya, penghargaan ini merupakan hasil buah kolaborasi bersama antara Direktorat Kemahasiswaan UGM, mahasiswa, serta berbagai stakeholder terkait. “Penghargaan dari pemerintah ini diharapkan juga dapat semakin memicu kita untuk meningkatkan layanan kemahasiswaan agar makin baik dan berkualitas,” ujarnya, Jumat (20/12).
Ditmawa UGM sendiri mengelola kurang lebih 26 komunitas dan 51 unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang terus didorong agar terus dapat meraih dan mempertahankan prestasi yang ada. Bahkan Ditmawa pun turut memberikan apresiasi melalui insentif dan penghargaan untuk mahasiswa berprestasi, pengadaan pendanaan ormawa dan beasiswa pengurus ormawa, melakukan rekognisi prestasi dan kegiatan ekstrakurikuler kemahasiswaan, dan pencantuman kegiatan kemahasiswaan dalam SKPI. “Kita turut memberikan pembinaan, pendampingan, dan monitoring kegiatan terhadap organisasi-organisasi mahasiswa yang ada melalui audit mutu internal,” ungkapnya.
Upaya transformasi organisasi kemahasiswaan yang saat ini tengah dilakukan oleh UGM menurut Hempri menggunakan 11 indikator kinerja kemahasiswaan, mencakup inklusif berbudaya, kepemimpinan, peduli lingkungan, duta sehat, prestasi mahasiswa, publikasi media, publikasi dan beritas SDGs, kerjasama dan pengabdian, kompetensi dan sertifikasi, manajemen event, dan hilirisasi inovasi. Transformasi pengelolaan kinerja kemahasiswaan di UGM ini menurut Hempri dimaksudkan agar pihaknya bisa menyesuaikan perubahan-perubahan regulasi terkait kegiatan kemahasiswaan dari pemerintah serta terus meningkatkan koordinasi dengan fakultas-fakultas dan direktorat terkait untuk terus memacu dan mendorong prestasi mahasiswa. “Semoga kita bisa mempertahankan raihan prestasi ataupun meningkatkan prestasi kegiatan sehingga dapat berkontribusi positif dalam mendukung capaian dan reputasi universitas,” harap Hempri.
Penulis : Leony
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Firsto