Universitas Gadjah Mada menerima hibah dari Direktorat Lalu Lintas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berupa satu unit Mitsubishi Lancer Tahun 2006 yang akan digunakan oleh Pusat Keamanan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (PK4L) UGM untuk kegiatan rutin patroli di lingkungan kampus.
Perjanjian hibah ini menjadi salah satu bentuk kerja sama untuk ikut mewujudkan keamanan di daerah Yogyakarta. Hadir dalam pertemuan, perwakilan Polda DIY yang dipimpin oleh Komisaris Besar Polisi, Alfian Nurrizal, S.H., S.I.K., M.Hum dan diterima langsung oleh Sekretaris Universitas, Dr. Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu, S.H., LL.M.
Alfian berharap, pemberian hibah dapat bermanfaat sekaligus memperkuat hubungan antara satuan keamanan Polda DIY dengan UGM.“kami sangat senang kami bisa menjalin kerja sama dengan universitas, tentunya dalam hal untuk mewujudkan keamanan partisipatif bersama,” tutur Alfian, Rabu (8/1), di ruang sidang pimpinan Gedung Pusat UGM.
Andi Sandi menyampaikan apresiasi atas pemberian hibah dari Polda DIY sebagai bentuk upaya kerja sama dalam menjaga keamanan di lingkungan kampus. “Kami berterima kasih tidak hanya pemberian hibah ini, namun juga kerja sama yang selama ini terjalin,” ujarnya.
Ia menambahkan, aspek keamanan di universitas mencakup banyak faktor yang seringkali berada di luar kewenangan UGM. Dijelaskan Andi, UGM telah berkomitmen untuk mewujudkan kampus anti kekerasan. Melalui Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UGM yang dibentuk tahun 2023, UGM berupaya untuk menciptakan lingkungan aman bagi seluruh sivitas akademika. “Ambil contoh kasus kekerasan seksual. Kami menerima beberapa kasus di mana korbannya adalah sivitas UGM, tapi pelakunya bukan orang UGM. Ini tentunya di luar kewenangan kami,” jelas Andi.
Kolaborasi bersama satuan keamanan Polda DIY harapannya bisa membantu penanganan kasus kekerasan seksual secara lebih terbuka dan efektif. Tentunya dengan tujuan menjamin perlindungan hukum bagi korban kekerasan seksual.
Selain itu, Andi juga menyoroti tingginya mobilitas mahasiswa asing yang belajar di UGM namun belum mahir mengendarai kendaraan roda dua. Menurutnya, bentuk kerja sama yang bisa dilakukan dapat berupa pelatihan singkat bagi mahasiswa internasional untuk mengendarai roda dua di UGM. Sebagai salah satu cara untuk melindungi mahasiswa UGM sekaligus menjaga keamanan lalu lintas di lingkungan kampus. “UGM menerima banyak mahasiswa internasional, mereka seringkali belum terlatih untuk menggunakan kendaraan roda dua. Harapannya bisa dibantu dengan kolaborasi Polda DIY,” tambahnya.
Sebagai institusi pendidikan, kata Sandi, UGM tidak hanya bertanggung jawab untuk memberikan pendidikan terbaik bagi masyarakat, namun juga memberikan perlindungan dan keamanan di lingkup kampus.
Penulis : Tasya
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Firsto