Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM melantik 191 dokter baru, Kamis (16/1), di Grha Sabha Pramana. Pelantikan ini menjadi salah satu momen penting yang menandai kelulusan para dokter hewan baru yang siap untuk berkontribusi pada sektor kesehatan hewan dan masyarakat secara luas. Sejumlah dokter hewan yang dilantik terdiri dari 148 orang wanita dan 43 orang laki-laki. Jumlah ini menambah dokter hewan yang telah diluluskan FKH UGM sebanyak 6.406 orang. Masa studi rata-rata dokter hewan baru adalah 5 tahun 8 bulan 11 hari dengan lulusan tercepat 5 tahun 5 bulan. Usia dokter hewan termuda periode ini adalah 21 tahun 11 bulan 14 hari. Sedangkan lulusan terbaik dokter hewan diraih oleh drh. Annisa Amalia Zahra dengan Indeks Predikat Kumulatif 4,00.
Dekan FKH UGM, Prof. drh. Teguh Budipitojo, M.P., Ph.D mengungkapkan dari sejumlah dokter hewan baru yang dilantik pada hari itu sebanyak 55,2% sudah mendapatkan pekerjaan bahkan sebelum dinyatakan lulus dari profesi dokter hewan. Sebagian besar bekerja di Rumah Sakit Hewan atau klinik hewan, sedangkan sisanya bekerja di perusahaan, berwiraswasta, dan berkeinginan untuk melanjutkan studi. Dekan menegaskan pelantikan ini merupakan simbol dimulainya tanggung jawab baru bagi para dokter hewan karena mereka memiliki peran strategis dalam menjaga kesehatan hewan, yang pada gilirannya juga berdampak pada kesehatan manusia dan lingkungan. “Kita tahu setelah 30 tahun Indonesia bebas PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), tiba-tiba sejak akhir 2024 melonjak lagi hingga hari ini. Kewajiban kita sebagai dokter hewan untuk membantu setiap upaya pemerintah,” ungkap Teguh.
Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit PMK, kata Teguh, Fakultas Kedokteran Hewan dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Hewan Indonesia (AFKHI), serta Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PBPDHI) menyelenggarakan seminar bersama untuk menetapkan rekomendasi dalam menanggulangi kasus PMK yang mulai merebak lagi. “Kegiatan ini menjadi komitmen kita bersama dan tentunya menjadi kewajiban kita untuk berkontribusi pada setiap upaya pengendalian penyakit pada hewan,” tuturnya.
Ia pun mengingatkan bahwa profesi dokter hewan yang diemban oleh para lulusan nantinya berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terutama dalam pencapaian target kesehatan, perlindungan likungan, dan pengentasan kemiskinan. “Sumpah profesi yang sudah kalian ucapkan bukan sekedar formalitas, tapi sebagai komitmen moral dan profesional yang akan menjadi panduan dalam setiap langkah ke depan,” ujarnya.
Teguh berharap para dokter hewan baru akan selalu memegang teguh prinsip integritas, dedikasi, dan semangat untuk terus belajar karena dunia medis termasuk kedokteran hewan terus berkembang sehingga kompetensi diri harus selalu ditingkatkan. Dengan semangat baru dan pengetahuan yang telah diperoleh selama masa pendidikan, para lulusan siap untuk mengabdi dan memberikan kontribusi terbaiknya bagi kesehatan hewan dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.
Sementara itu, ketua PBPDHI, Dr. drh. Muhammad Munawaroh, M.M., menyampaikan ucapan selamat pada ratusan dokter hewan FKH UGM yang baru dilantik. Ia berpesan agar tetap memegang nilai moral dan menjaga sikap profesional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. “Pahami dan amalkan kode etik profesi dokter hewan. Kode etik ini penting karena menjadi rambu-rambu bagi dokter hewan, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat melakukan pemeriksaan hewan, kalian wajib mempertimbangkan martabat dokter hewan,” pungkasnya.
Penulis: Triya Andriyani
Foto: Firsto