Tim Mahasiswa KKN-PPM UGM melaksanakan program kerja pelestarian budaya daerah di Desa Klis, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku. Pelaksanaan program kerja diwujudkan dalam bentuk Festival Seni Budaya Riuk Raya Moa yang diselenggarakan pada Sabtu (25/1) lalu di Pantai Gerdarsi. Festival budaya ini menjadi puncak dari rangkaian acara apresiasi budaya dalam upaya menumbuhkembangkan kegiatan-kegiatan kesenian di daerah.
Koordinator KKN-PPM UGM, Azzan Nasrullah menjelaskan bahwa festival ini bertujuan untuk melestarikan budaya, adat istiadat yang ada di Pulau Moa, terkhusus Desa Klis dan Desa Persiapan Nyama. Selain melestarikan budaya, festival budaya tersebut turut berperan untuk mengenalkan Pulau Moa ke khalayak luas dan meningkatkan minat wisatawan. Melalui Festival Budaya Riuk Raya Moa dapat menjadi sarana promosi untuk memperkenalkan Moa bagi Indonesia dan juga mancanegara.“Ini pesta kita bersama, festival ini bukan milik mahasiswa KKN saja. Festival budaya ini milik masyarakat Klis dan Nyama. Kami merasa bangga dan gembira bisa menjadi bagian dari sejarah perhelatan akbar ini”, ungkap Nasrullah dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Kamis (6/2).
Ia mengatakan, Pulau Moa terkhusus Desa Klis dan Nyama memiliki potensi yang besar. Mulai dari makanan, adat, budaya tegur sapa, setiap jengkal kehidupan masyarakat memiliki daya jual. Kegiatan ini memiliki berbagai hal yang dilakukan seperti penampilan tarian adat dari orang tua maupun anak sekolah, pameran UMKM, membaca puisi, mendongeng, pujian lagu hingga kontes menggambar.“Semua program yang sudah kami lakukan ini menjadi pengalaman berharga bukan hanya bagi peserta KKN UGM tapi juga bagi masyarakat pulau Moa. Tatanan adat istiadat dan budaya yang unik dan khas ini harus dan wajib dilestarikan sampai kapanpun itu,” harapnya.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN-PPM MA008, Fadli Kasim, S.T., M.Sc, turut merasa bangga atas terselenggaranya festival ini. Ia mengapresiasi seluruh elemen masyarakat, mulai dari penduduk Pulau Moa hingga Pemda, yang terlibat mengoptimalkan dan menyukseskan Festival Riuk Raya Moa. Sebagai puncak acara, Riuk Raya Moa menjadi akumulasi jerih payah, rasa bangga, dan suka cita atas partisipasi dan penyelenggaraan yang terbilang sukses. “Mereka (mahasiswa KKN) sudah terlibat langsung secara emosional dengan masyarakat, mereka memberikan perhatian yang serius kepada kebaikan dan kearifan lokal. Alhamdulillah,” katanya.
Wakil Bupati MBD, Drs, Agustinus L. Kilikily, M.Si mengapresiasi peran mahasiswa membantu menjaga kelestarian seni dan budaya yang ada di Kabupaten Maluku Barat daya, MBD serta upaya peningkatan sumber daya masyarakat. Selain menjadi bagian dari program kerja KKN, Festival Riuk Raya Moa dapat menjadi media menggali dan mengenalkan nilai-nilai budaya yang sarat kearifan lokal. “Negara Indonesia memiliki berbagai macam budaya, peninggalan nenek moyang yang diwariskan kepada kita namun saat ini generasi muda kita yang kurang peduli sehingga perlu dilakukan sosialisasi pentingnya melestarikan budaya kita,” ungkap Kilikily.
Ia berharap, festival ini dapat memberikan semangat bagi semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat untuk bersama-sama merawat dan melestarikan budaya yang ada di Maluku Barat Daya juga menjadi agenda resmi dan berkelanjutan dari tahun ke tahun. “Perlu ditindaklanjuti secara serius Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai fasilitator dalam melestarikan budaya, adat istiadat agar tidak punah melalui kegiatan festival,” imbuhnya.
Penulis : Tiefany
Editor : Gusti Grehenson