![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-03-at-15.52.02-765x510.jpeg)
Guru Besar Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., berhasil memperoleh penghargaan dari The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award 2025. Penghargaan ini diberikan kepada 14 peneliti dari 26 perguruan tinggi di Asia Tenggara. Alim menerima penghargaan ini bersama dua dosen UGM lain, yaitu Rachma Wikandari, S.T.P., M.Biotech., Ph.D. dari Fakultas Teknologi Pertanian dan Prof. drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D. dari Fakultas Kedokteran Gigi.
Alim meraih penghargaan kategori Best Innovation Award dengan inovasinya mengenai proses nir limbah dalam pemanfaatan rumput laut cokelat untuk penanggulangan penyakit ikan atau udang dan produksi pupuk hayati. “Inovasi ini terinspirasi dari kekayaan laut Indonesia yang masih belum banyak digarap oleh peneliti maupun industri,” kata Alim kepada wartawan, Kamis (6/2).
Menurut Alim, rumput laut cokelat atau Phaeophyceae, memiliki kandungan alginat yang tinggi. Selain itu, rumput laut cokelat juga mengandung fucoidan. “Alginat dapat diterapkan di bidang medis, industri, pangan, pakan dan perikanan,” ujarnya.
Penelitiannya, kata Alim, berkutat pada pemanfaatan kandungan senyawa alginat dan fucoidan yang terdapat pada rumput laut cokelat untuk bidang akuakultur. Sebagai dosen Departemen Perikanan Fakultas Pertanian, Alim menggunakan senyawa alginat untuk meningkatkan kekebalan ikan dan udang. Sementara senyawa fucoidan digunakan untuk meningkatkan efektivitas vaksin ikan. “Penelitian ini menghasilkan beberapa formulasi imunostimulan yang berbasis pada alginat dan fucoidan,” paparnya.
Alim berharap hasil penelitian ini dapat diaplikasikan di masyarakat, baik oleh industri maupun pembudidaya ikan. Pasalnya, industri farmasi veteriner dapat memproduksi vaksin ikan dengan tambahan adjuvant yaitu fucoidan dan immunostimulan. “Vaksin ini telah didistribusikan ke petani ikan laut untuk meningkatkan sistem kekebalan ikan. Kita juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan untuk mengkomersialisasikan produk-produk tersebut,” terangnya.
Ke depannya, Alim berharap penelitian ini dapat dilanjutkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan sempurna. Salah satu upayanya adalah dengan meng-upgrade teknologi yang digunakan untuk membuat vaksin dan immunostimulan. Alim mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mulai membuat nanopartikel berupa nanoalginat dan nanofucoidan. Dengan membuat partikel-partikel nano, efektivitas produk hasil formulasi diharapkan akan meningkat. “Kita ingin meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi perikanan sebagai sumber protein untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan masyarakat,” tutur Alim.
Penelitian yang memanfaatkan rumput laut cokelat ini, diakui Alim, berbasis pada konsep zero waste process. Alim mengaku bersyukur mendapatkan penghargaan terkait risetnya dalam pemanfaatan rumput laut cokelat. Selain mendapat penghargaan dari Hitachi Award, sebelumnya Alim juga mendapatkan penghargaan sebagai Academic Leader Bidang Kemaritiman dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2023. “Saya bangga sebagai insan UGM, karena penghargaan ini juga menunjukkan reputasi UGM yang diakui secara nasional dan internasional” ujarnya.
Penulis : Tiefany
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Firsto & Antara