
Dosen Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM, Prof. Dr. rer. nat. Yeni Susanti, S.Si., M.Si., resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar, Kamis (13/2). Yeni dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Matematika Diskrit setelah menyampaikan pidatonya yang berjudul “Graf Cayley: Jejak Indah di Matematika Diskrit” di Balai Senat, Gedung Pusat UGM.
Dalam pemaparannya, Yeni mengatakan ilmu matematika seringkali dipandang sebagai sekumpulan angka dan rumus yang terkadang terasa jauh dari kehidupan sehari-hari. Namun, di balik setiap teknologi modern yang sekarang digunakan oleh banyak orang merupakan hasil dari pengembangan dari turunan ilmu matematika. “Yang kita gunakan atau dalam pola-pola kecil di alam, ada jejak-jejak indah matematika yang bekerja tanpa kita sadari,” buka Yeni dalam pidatonya.
Matematika diskrit sebagai bidang yang ia tekuni, ujar Yeni, berfokus pada sebuah cabang yang disebut teori graf. Yeni menyebutkan, teori ini mengajak kita untuk melihat dunia sebagai jaringan titik-titik yang saling terhubung oleh garis-garis. “Konsep ini menggambarkan bahwa hampir setiap hubungan di dunia, baik dalam aspek sosial, teknologi, maupun ilmiah, pada dasarnya dapat direpresentasikan menggunakan graf,” katanya.
Teori graf ini menurut Yeni berkembang sebagai alat eksplorasi matematis yang signifikan, baik untuk memahami struktur abstrak seperti graf aljabar maupun untuk aplikasi praktis. Ia mencontohkan bahwa konsep penting graf tidak hanya menarik secara matematis tetapi juga berperan kunci dalam aplikasi. “Hal ini dapat dilihat pada jaringan dan komunikasi, optimasi transportasi, keamanan informasi serta kecerdasan buatan,” papar ibu dari lima orang anak ini.
Yeni menambahkan, teori graf ini juga berperan penting dalam empat eksplorasi matematis dan pengembangan konsep abstrak yang memperkaya disiplin matematika. Yeni mencontohkan studi graf aljabar yang mengungkap hubungan mendalam antara struktur aljabar abstrak dan teori graf. Menurutnya, fokus pada aspek teoritis ini selain mendukung inovasi teknologi, juga dapat memperlihatkan keindahan dan kedalaman matematika. “Keindahan yang dimaksud terlihat dari harmoni antara struktur abstrak dan bentuk visual geometris di mana konsep matematis yang kompleks dapat diwujudkan dalam representasi yang tampak nyata dan estetis,” sebutnya.
Penelitian graf aljabar, termasuk graf Cayley dan variasinya, menurtnya, membuka peluang eksplorasi lebih jauh untuk mengungkap pola, sifat intrinsik, dan relasi dalam struktur aljabar. Yeni mengatakan hal ini tidak hanya memperkaya teori tetapi juga mendukung inovasi teknologi berbasis matematika.
Pengukuhan Yeni sebagai guru besar dalam Bidang Matematika Diskrit ini meraih sejumlah ucapan selamat, baik dari kolega dan juga mahasiswa yang ia pernah bimbing sejak menjadi pengajar di FMIPA UGM pada tahun 2002. Salah satunya dari Prof. Dr. Joerg Koppitz yang menjadi pembimbing doktoral Yeni saat menuntut ilmu di Program Doktoral Matematika Universitas Potsdam Jerman. “Selamat Anda kini sudah menjadi seorang profesor. Saya tahu Anda akan berjuang dengan sepenuh hati bagi mahasiswa dan universitas, semoga semua yang terbaik untuk Anda ke depannya,” pesan Joerg.
Ketua Dewan Guru Besar UGM, Prof. Dr. M. Baiquni, M.A menyebut dengan dikukuhkannya Yeni sebagai guru besar, ia resmi menjadi salah satu dari 525 guru besar aktif di UGM dan salah satu dari 53 guru besar aktif yang dimiliki FMIPA UGM.
Penulis : Lazuardi
Foto : Donnie