
Mahasiswa prodi Matematika FMIPA UGM Orlando Ferrari merupakan salah satu dari 1.408 wisudawan program Sarjana dan Sarjana Terapan yang diwisuda di Grha Sabha Pramana UGM, Rabu (26/2). Peraih medali perak di Olimpiade Matematika Internasional (IMC) di Bulgaria tahun 2023 ini berhasil lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi 4.00. Padahal IPK rata-rata untuk lulusan Program Sarjana Periode ini adalah 3,54. Tidak hanya itu, Orlando Ferrari juga berhasil lulus dalam waktu 3,5 tahun
Orlando Ferrari dengan panggilan akrab Orlando berasal dari Kalimantan Tengah. Orlando yang merupakan anak pertama, dari dua bersaudara ini memiliki prestasi dan pengalaman organisasi yang luar biasa semasa ia berkuliah di Universitas Gadjah Mada. “Mungkin cerita awalnya kuliah di semester satu itu memang sudah ada cobaan sih dari awal. Maksudnya saya juga masuk ke UGM tidak lewat jalur prestasi. Malah ditolak saat itu. Dapatnya waktu itu SBMPTN dan alhamdulillah dapat di prodi matematika,” kenangnya.
Ia juga menyampaikan bahwa saat semester satu di tahun 2021 cukup banyak tantangan dirinya dalam mengikuti proses perkuliahan. Sebab, saat di tahun pertama kuliah, sanga Ayah berpulang sehingga dirinya sempat menyimpan rasa sedih yang begitu mendalam. “Sebenarnya Ayah saya yang paling pengen saya kuliah di UGM. Bahkan bisa S2 di sini,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Orlando mengaku beruntung, ia cepat melepaskan kesedihannya agar tidak berlarut-larut dengan mengikuti aktivitas organisasi yang ada di kampus. Tepat disemeter dua, ia mendaftar masuk Himpunan Mahasiswa Matematika (Himatika). Selain itu ia mengikuti seleksi olimpiade matematika, ON MIPA-PT (Olimpiade Nasional Matematika dan IPA) dan saat itu ia lolos seleksi sebagai salah satu dari 5 perwakilan kampus ikut kompetisi bidang Matematika, Biologi, Fisika, Kimia. “Saya nekat waktu itu. Sambil kuliah saya bagi waktu ikut Olimpiade. Akhirnya dapat medali perunggu di ONMIPA-PT 2022,” katanya.
Setahun berikutnya, ia mengikuti kompetisi ON MIPA-PT di bandung dalam mendapat medali emas sehingga bisa mewakili Indonesia di International Mathematic Championship di tahun 2023 di Bulgaria. “Terakhir mendapatkan Second Prize (perak) di IMC 2023, Bulgaria,” terangnya.
Usai meraih gelar sarjana, Orlando mengaku berencana untuk melanjutkan pendidikan studi S2. Sambil menunggu proses pendaftaran dirinya akan menjalani pekerjaan sampingannya selama kuliah dengan mengajar para peserta olimpiade. “Saya sekarang freelance seperti mengajar olimpiade. Mengisi waktu aja sih. Tapi mesti buat persiapan studi lanjut,” paparnya.
Untuk calon mahasiswa atau mahasiswi yang kini tengah menempuh kuliah, Orlando membagikan tips jangan pernah merasa minder dan patah semangat apabila tidak lolos di salah satu jalur tes masuk perguruan tinggi. Namun tetap berusaha keras mengikuti proses seleksi di jalur yang lain. Sedangkan bagi mahasiswa yang saat ini tengah menjalani studinya, ia berpesan agar tidak pernah merasa tertekan dengan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa dalam menjalani perkuliahan maupun mengerjakan tugas dari dosen. “Jangan pernah merasa tertekan. Fokus pada diri sendiri, setiap orang punya bebannya masing-masing dan setelah itu pasti akan menjadi lebih baik lagi. Apabila kesulitan jangan sungkan meminta bantuan kepada orang lain juga, karena sejatinya kita manusia yang saling membutuhkan,” pesannya
Penulis : Kezia Dwina Nathania
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Firsto dan Dok. Orlando Ferrari