
Unit Layanan Disabilitas (ULD) UGM mebangun bekerja sama dengan Bank Sinarmas dalam program Capable Internship Program. Melalui program ini Bank Sinarmas ingin membuka peluang mahasiswa penyandang disabilitas untuk bisa mendapatkan pengalaman nyata di dunia kerja melalui lingkungan kerja yang inklusif.
Wuri Handayani, S.E., Ak., M.Si., M.A., Ph.D. selaku dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM (FEB UGM) sekaligus ketua ULD UGM, mengatakan bahwa program ini diawali dengan kerjasama antara FEB UGM dengan Bank Sinarmas. Setelah berbagai kerja sama dan program latihan yang dilakukan antara keduanya, ia mengatakan Bank Sinarmas menyampaikan bahwa mereka memiliki program magang untuk teman-teman disabilitas. “Dari pertemuan tersebut, saya diperkenalkan, dan dari situ kami mulai berdiskusi lebih intens, membahas seperti apa bentuk kerja sama yang diharapkan. Intinya kami (ULD) sangat mengapresiasi kesempatan ini,” kata Wuri dalam keterangan yang dikirim ke wartawan, Senin (24/4)
Menurut Wuri, penyandang disabilitas sering kali mengalami kesulitan dalam mengakses pekerjaan di sektor formal karena berbagai stigma negatif. Bahkan masih banyak anggapan bahwa penyandang disabilitas tidak mampu, tidak punya kapasitas, atau hanya bisa bekerja di sektor informal. Namun dengan adanya kesempatan ini, Wuri berharap bisa membuktikan bahwa penyandang disabilitas jika diberikan akses dan kesempatan yang sama, dapat menunjukkan kemampuan yang luar biasa.
Sebelumnya, Wuri menyebutkan, di tahun 2023 mahasiswa penyandang disabilitas dari prodi Manajemen Sumberdaya Akuatik, Fakultas Pertanian UGM pernah berkesempatan magang di BBC News. Mengingat hal tersebut, Wuri semakin memberikan semangat untuk teman-teman disabilitas yang juga ingin mencoba program magang. “Ada alumni UGM juga yang tuna rungu dan sekarang bekerja di BRI di Jogja. Artinya, harapan kita dengan adanya program magang ini adalah membuka wawasan bahwa mahasiswa disabilitas, jika diberikan kesempatan, juga bisa menunjukkan kemampuannya,” ujarnya.
Wuri juga berharap program ini tidak berhenti hanya di tahap magang, tetapi bisa membuka jalan bagi teman-teman disabilitas untuk bisa berkarir. Ketika perusahaan melihat bahwa mahasiswa penyandang disabilitas ini dapat bekerja dan memiliki kapasitas, perusahaan akan membuka kesempatan bagi yang lainnya juga, mengingat Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 yang secara eksplisit menyebutkan bahwa perusahaan swasta yang memiliki lebih dari 100 karyawan wajib menyediakan kuota 1% untuk penyandang disabilitas.
Mengikuti sharing session program magang ini yang dilaksanakan pada Rabu (23/4) lalu, salah satu peserta bernama Fadliah Sarita Rustam dari Magister Kimia, Fakultas MIPA UGM, mengaku bersyukur karena bisa mendapat pengetahuan baru mengenai program magang dari Bank Sinarmas yang bisa diikuti oleh mahasiswa penyandang disabilitas. “Semoga teman-teman disabilitas bisa memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin, agar bisa, istilahnya bisa sekolah atau mengadaptasi dirinya sebelum benar-benar masuk ke dunia kerja. Karena ini kesempatan yang berharga yang tidak selalu datang kapan saja. Semangat untuk teman-teman,” ujar Sari ketika ditanya oleh wartawan.
Acara sharing session ini kemudian dilanjutkan dengan kegiatan walk-in interview bagi para mahasiswa penyandang disabilitas dari UGM yang ingin mendaftarkan diri mereka. Melalui program ini, Bank Sinarmas menawarkan bagi mahasiswa penyandang disabilitas untuk bisa memiliki pengalaman bekerja di tempat kerja yang inklusif.
Penulis : Lintang Andwyna
Editor : Gusti Grehenson