
Universitas Gadjah Mada menyadari bahwa pendidikan merupakan salah satu cara guna mendorong pengembangan sumber daya manusia yang maju. Karenanya, UGM konsisten memperkuat komitmen untuk menyediakan pendidikan inklusif, adil, dan merata bagi seluruh kalangan masyarakat. Upaya ini diwujudkan melalui berbagai skema bantuan yang bertujuan mendukung proses pembelajaran mahasiswa.
Dua di antara program bantuan pendidikan adalah beasiswa dan peminjaman laptop bagi mahasiswa yang memiliki keterbatasan ekonomi ataupun berasal dari daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). UGM menyediakan sejumlah bantuan pembiayaan, baik melalui subsidi, jaringan beasiswa Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA), dan beasiswa swasta. Selain itu, mahasiswa juga dapat mengajukan keringanan atau banding terhadap Uang Kuliah Tunggal (UKT) apabila mengalami kesulitan dalam memenuhi biaya pembelajaran yang ditetapkan.
Salah satu penerima manfaat dari program beasiswa UGM adalah Finca Cahya Fiona, mahasiswi program studi S1 Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya UGM. Pada tahun 2023, Finca mendapatkan bantuan dari Beasiswa Bayan Peduli. Ia bercerita bagaimana kondisi ekonominya sangat terbantu dengan adanya program beasiswa tersebut. “Saya datang dari keluarga yang tidak mampu. Untuk memenuhi kebutuhan saya, Ibu saya harus berhutang kesana-kemari. Saya sempat bekerja sebagai penjaga outlet kebab dengan gaji Rp600.000/bulan untuk membayar UKT. Hal ini tentu saja membatasi saya untuk memiliki kegiatan di luar akademik,” ujar Finca, Sabtu (17/5).
Beasiswa Bayan Peduli memberikan bantuan pendidikan meliputi UKT, biaya hidup, transportasi/kos, bantuan penelitian, hingga biaya wisuda. Berkat program tersebut, Finca berhasil menjalankan perkuliahan dengan baik bahkan mengukir sejumlah prestasi yang membanggakan di tingkat internasional.
Selain beasiswa, program yang banyak diminati adalah peminjaman laptop bagi mahasiswa yang membutuhkan. Ditemukan banyak kasus di mana mahasiswa kesulitan menjalankan pembelajaran karena tidak memiliki laptop, terutama bagi mahasiswa yang sedang melaksanakan tugas akhir. Sejak tahun 2022, Ditmawa UGM menyediakan bantuan laptop bagi mahasiswa aktif S1 dan D4 guna mendukung proses belajar. Program ini ternyata disambut baik oleh mahasiswa dan terus berlangsung hingga saat ini.
Cosmos Dimara, mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik UGM merupakan satu dari ratusan mahasiswa yang telah menerima bantuan peminjaman laptop. Disampaikan Cosmos, ia mengaku sempat mengalami kesulitan selama berkuliah karena tidak memiliki laptop. “Puji Tuhannya dalam masa sulit itu saya mendapatkan kesempatan dari universitas, diberikan peminjaman laptop bagi mahasiswa dan saya salah satunya yang menerima laptop tersebut. Laptop tersebut sangat membantu dalam menuliskan skripsi saya,” ungkapnya. Mahasiswa asal Kampung Mutus, Raja Ampat ini pun berhasil menyelesaikan studi sarjana sejak 31 Januari 2025 lalu.
Selain Cosmos, Putri Nurdiana dari program studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak, Sekolah Vokasi UGM juga mengungkapkan rasa syukur pernah menerima bantuan peminjaman laptop. “Program ini sangat meringankan beban finansial saya dan keluarga, karena saya tidak mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli perangkat sendiri di saat kondisi ekonomi orang tua saya terbatas,” tutur Putri. Ia mengaku senang bisa mengikuti perkuliahan daring, seminar, bahkan menyelesaikan proyek akhir tanpa kendala.
Sekretaris Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa), Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si. menyampaikan, universitas akan terus berupaya menghadirkan program afirmatif dan inklusif bagi mahasiswa. “Komitmen kami adalah agar mahasiswa UGM dapat menempuh perkuliahan dengan tenang, tidak merasa kesulitan dalam melanjutkan atau menyelesaikan studinya, serta mampu berkembang secara akademik dan sosial,” tutur Hempri. Ia menegaskan, setiap mahasiswa dengan latar belakang dan kondisi apapun berhak menerima akses pendidikan yang setara dan berkualitas. Pendidikan tinggi memiliki tanggung jawab untuk menjamin proses pembelajaran mahasiswa tanpa terhambat situasi apapun.
Penulis : Tasya
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Dok.Ditmawa