
Universitas Gadjah Mada dan Da Yeh University, Taiwan sepakat menjalin kerja sama dalam pegembangan pembelajaran semikonduktor dan AI untuk mahasiswa. Hal itu mengemuka dalam kunjungan Wakil Presiden Da Yeh University Prof. Shi-jen Yeh saat bertemu dengan Rektor UGM, Prof Ova Emilia, Kamis (22/5), di ruang tamu Gedung Pusat UGM.
Rektor UGM Ova Emilia mengatakan dalam kunjungan kali ini, pihak Da Yeh University membuka peluang kerja sama pendidikan dan penelitian antara kedua universitas. Ova mengungkapkan pihaknya menyambut baik ajakan dari mitra universitas dari luar untuk menjalin kerja sama di berbagai bidang. “UGM senantiasa akan memperluas jaringan mitra internasional, salah satunya ialah dengan perguruan tinggi di Taiwan,” ujar Ova.
Ova menuturkan pihak Da Yeh University juga menawarkan kerja sama dengan salah satu fokus penelitian yang sedang dijalankan oleh Da Yeh University yakni di bidang bidang ilmu teknik, bisnis, desain industri, serta bioteknologi. Selain itu, Da Yeh University juga membuka peluang kerja sama lebih lanjut dengan UGM untuk memperkuat kompetensi mahasiswa di bidang Fisika dan AI. “Kampus mereka berada di lokasi strategis kawasan industri teknologi. Di Taiwan sekarang sangat terkenal dalam semikonduktor, dalam pemanfaatan AI dan juga fisika,” ujarnya.
Sementara Dekan FMIPA UGM, Prof. Kuwat Triyana, turut hadir dalam pertemuan ini menegaskan selain membuka peluang kerja sama dalam peningkatan pembelajaran mahasiswa di bidang teknologi, Da Yeh University juga berencana mendirikan pusat perawatan dan pelayanan bagi lansia. “Program ini akan menjadi program pelayanan lansia pertama oleh universitas yang disetujui oleh Kementerian Pendidikan di Taiwan. Pendirian program ini dilatarbelakangi oleh makin meningkatnya jumlah lansia di Taiwan. Kita diajak bekerja sama pada smart healthcare,” ujarnya.
Shi Jen Yeh mengatakan Da Yeh University juga tengah fokus terhadap pengembangan pengelolaan limbah, terutama limbah baterai dari kendaraan listrik. Da Yeh University sudah melakukan kerja sama dengan perusahaan daur ulang limbah dan mengembangkan sistem pemilah otomatis berbasis robot. “Kami akan fokus pada material yang bisa didaur ulang, terutama sekarang makin banyak kendaraan listrik,” pungkasnya.
Penulis : Tiefany
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Donnie