
Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada bekerja sama dengan University of Technology Sydney (UTS) menggelar International Summer Course On Sustainable Fisheries and Marine Biodiversity Conservation resmi dibuka sejak Senin (30/6) lalu. Kegiatan summer course yang akan berlangsung hingga 26 juni ke depan ini merupakan wujud nyata komitmen UGM dalam mendukung kolaborasi internasional yang mengangkat isu-isu keberlanjutan, khususnya dalam bidang perikanan dan konservasi biodiversitas laut. “Kita ingin mahasiswa bisa mendalami berbagi isu soal konservasi biodiversitas laut,” kata Dr. Eko Agus Suyono, selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja sama Fakultas Biologi, Kamis (3/7)
Eko menyebutkan ada tujuh mahasiswa dari UTS yang mengikuti program ini dan selebihnya dari total 50 orang dari mahasiswa Fakultas Biologi UGM dan perguruan tinggi lainnya dari Indonesia. Keikutsertaan para mahasiswa dalam summer course ini diharapkan bisa meningkatkan interaksi lintas budaya serta keterlibatan aktif mahasiswa dalam kegiatan berbasis komunitas.
Koordinator Program Indonesian Language and Culture Learning Service (INCULS) Fakultas Ilmu Budaya UGM, Dr. Wulan Rahmiati memastikan selain mengikuti pembelajaran akademik, para peserta juga akan memperoleh pembelajaran kontekstual melalui kelas Bahasa Indonesia dan pengenalan budaya lokal yang difasilitasi oleh INCULS. “Pelatihan bahasa ini diharapkan menjadi pintu masuk penting untuk membangun interaksi yang bermakna antara peserta dan masyarakat lokal,” ujarnya.
Sementara itu, Dr. Megan Murray sebagai perwakilan UTS menyampaikan apresiasinya terhadap sambutan yang diberikan pihak UGM. Ia menyatakan bahwa mahasiswa UTS sangat antusias untuk belajar, tidak hanya dari sisi akademik, tetapi juga dari kehidupan sosial, budaya, dan alam Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati. “Mahasiswa bisa belajar dari kehidupan budaya dan keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Indonesia,” paparnya.
Dekan Fakultas Biologi, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono mengatakan kegiatan summer course kali ini menjadi ajang untuk pertukaran pengetahuan, penguatan jejaring internasional, dan penumbuhan kesadaran lintas negara mengenai isu-isu lingkungan, khususnya yang berkaitan dengan ekosistem laut dan pesisir. “Generasi muda punya peran penting dalam membangun masa depan yang berkelanjutan melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” tutupnya.
Peserta akan mengikuti program tersebut selama 26 hari yang mencakup ekskursi lapangan ke Pantai Porok, pelatihan permakultur di Bumi Langit, kunjungan edukatif ke Museum Biologi serta eksplorasi budaya ke situs-situs bersejarah penting seperti Candi Prambanan, Candi Sojiwan, Museum Sonobudoyo, Kraton Yogyakarta, kawasan heritage Kotagede, dan Makam Raja-raja di Imogiri. Peserta juga akan mengikuti kegiatan KKN-PPM UGM dan kuliah daring dari para pakar akademik dari berbagai institusi seperti Universitas Gadjah Mada, University of Technology Sydney, Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, Universiti Tunku Abdul Rahman, Chiba University, University of Leiden, University of the Philippines Los Baños, Universiti Malaysia Sabah, Universitas Hasanuddin dan lainnya.
Reportase : Nur Indah Septriani/Fakultas Biologi
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Dok.Fakultas Biologi