
Andi Alfian, alumnus program studi Agama dan Lintas Budaya, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Ia berhasil meraih penghargaan the Best Graduate Student Paper Award 2025 dalam konferensi konferensi international bertema Crossing Borders, Transgressing Boundaries: Religion, Migration, and Climate Change.
Konferensi international ini diselenggarakan oleh International Society for the Study of Religion, Nature and Culture (ISSRNC) di University of California, Santa Barbara, Amerika Serikat, pada 23–27 Juni 2025. Penghargaan ini diterima Andi Alfian atas makalah yang dibuatnya berjudul Decolonizing Human–Animal Relations in Indonesia: Insights from the Bara, Cindakko, and Tobalo Indigenous Peoples of Sulawesi. “Makalah ini dinilai unggul oleh komite penilai karena menawarkan analisis yang segar mengenai hubungan manusia dan hewan dalam konteks masyarakat adat di Indonesia, khususnya di Sulawesi”, ujar Andi Alfian melalui kiriman rilisnya dari Texas, Amerika, Selasa (8/7).
Andi Alfian menuturkan penelitiannya tidak hanya mengangkat praktik-praktik lokal yang sering kali terpinggirkan dalam diskursus akademik global, tetapi juga menyajikannya dengan teori dekolonial yang kritis. Penghargaan ini tentu menjadi bukti bahwa kualitas riset akademisi muda alumni Universitas Gadjah Mada tidak kalah di panggung internasional.
Andi Alfian diketahui saat ini sedang mengikuti Fulbright LTE Program di University of North Texas, Texas, Amerika. Kedepan, ia berharap bisa terus berkarya untuk membawa pengetahuan-pengetahuan lokal dari Indonesia ke panggung global. “Saya berharap, lewat penghargaan ini, semakin banyak peneliti muda Indonesia yang jadi lebih tekun dan lebih percaya diri mengembangkan diskursus akademik internasional lewat inspirasi lokalitas,” ucapnya.
Iapun bersyukur karena penelitiannya mengundang perhatian Prof Mary Keller, selaku Ketua Dewan Komite Penilai Award. Menurut Mary Keller makalah karya Andi Alfian memperkuat posisi studi praktik adat dalam diskusi dekolonisasi. “This paper advances the study of indigenous practices as part of a broader decolonial effort for fostering planetary awareness,” ucap Mary Keller.
Dalam pandangan Mary Keller, Andi Alfian dinilai memiliki gagasan cemerlang. Secara teori dan praktik mampu menunjukkan bagaimana hubungan manusia-hewan dalam masyarakat adat bisa menjadi kunci dalam memahami krisis iklim dan penindasan yang nyaris dialami setiap hari.
Saat menyampaikan pengumuman peraih the Best Graduate Student Paper Award 2025 melalui tayangan video, Mary Keller menyatakan Andi Alfian menolak romantisasi yang berlebihan terhadap cara masyarakat adat melihat dunianya, terutama cara masyarakat adat melihat dan memperlakukan hewan. Sebaliknya, ia lebih menggali kompleksitas relasi ekologis antara manusia-hewan dalam ritual yang sebetulnya sangat kompleks. “Dengan menggunakan pendekatan komparatif dan detail, Andi Alfian membawa pembaca untuk melihat dunia dalam dunia-dunia,” atau world in worlds,” ucap Mary Keller, seorang profesor Philosophy and Religious Studies di University of Wyoming.
Penulis : Agung Nugroho