
Empat mahasiswa dari program S2 Fakultas Peternakan UGM dari mengikuti pelatihan intensif Summer Training on Leather Technology pada 16–27 Juni 2025 yang berlangsung di Fakultas Teknik, Departemen Teknik Penyamakan Kulit, Ege University, Izmir, Turki. Keempat mahasiswa tersbeut adalah Imani Fathi Sakinah, Muhammad Azfa Ramadhan, dan Muhammad Maulana Bima Sakti dari program S1 serta Aura Zahwa Syaira. Turut pula dalam pelatihan ini beberapa mahasiswa dari Universitas Hassanudin (Unhaz) dan Universitas Mataran (Unram).
Pelatihan secara resmi dibuka oleh Prof. Mete Mehmet Mutlu selaku Koordinator proyek ELEGTEC dari Ege University. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif mahasiswa Indonesia dan pentingnya pertukaran ilmu lintas negara dalam memperkuat industri kulit secara global. Diharapkan dari pelatihan ini berdampak pada kemajuan industri kulit di Indonesia. “Saya percaya bahwa Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam industri penyamakan kulit baik dari sumber daya alam, tenaga kerja, hingga kreativitas generasi mudanya. Melalui pelatihan ini, saya berharap para peserta dapat membawa pulang ilmu, keterampilan, dan semangat baru untuk mendorong transformasi penyamakan kulit yang lebih ramah lingkungan, efisien, dan berbasis teknologi di Indonesia,” ungkapnya.
Dalam pelatihan ini, para peserta juga mendapatkan pengetahuan dan praktik langsung mengenai proses pengolahan kulit yang lengkap, dimulai dari tahap pretanning, tanning, post-tanning, hingga finishing. Dalam pelatihan inipun juga diperkenalkan inovasi biobased alternatives untuk penyamakan kulit yang lebih ramah lingkungan dimana sesuai dengan tema yang diusung yakni sustainable and green leather technology.
Sebagai pelengkap pembelajaran, peserta mengunjungi langsung pabrik penyamakan kulit dan rumah potong hewan (RPH) di wilayah Izmir untuk melihat secara nyata alur produksi dan efisiensi industri penyamakan kulit di Turki. Pengalaman lapangan ini diharapkan memberikan pemahaman praktis yang mendalam mengenai penerapan teknologi, manajemen waktu, dan kebersihan proses industri kulit modern.
Aura Zahwa Syaira, salah satu mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada yang mengikuti pelatihan membagikan pengalamannya. Menurutnya dengan mengikuti pelatihan ini mengubah cara pandang terhadap industri penyamakan kulit. Jika selama ini ia hanya mempelajari secara teori, dengan pelatihan ini, ia mengaku bisa melihat secara langsung bagaimana proses penyamakan dilakukan secara efisien dan berstandar tinggi. “Kita belajar dan praktik dari mulai soaking, tanning, sampai ke tahap finishing yang semuanya dikontrol dengan ketat dan efisien. Bahkan di RPH, proses penyembelihan enam ekor sapi hingga menjadi karkas hanya memakan waktu sekitar satu jam dengan teknologi yang sangat canggih. Ini sangat menginspirasi dan memberikan wawasan baru untuk saya bawa pulang ke Indonesia,” kata Aura di Fakultas Peternakan UGM, Selasa (8/7).
Bagi Aura dengan mengikuti pelatihan ini mampu memperluas jaringan internasional dan membangun semangat kolaborasi lintas negara untuk menciptakan masa depan industri penyamakan kulit yang lebih hijau, inovatif, dan berdaya saing global. Disebutnya sebagai kelanjutan, para peserta ELEGTEC akan mengikuti pelatihan berikutnya di Athena, Yunani, pada tanggal 30 Juni hingga 11 Juli 2025.
Fokus pelatihan berkelanjutan pada instrumental analysis pada kulit, limbah cair (wastewater) and pentingnya sertifikasi bagi Industri penyamakan kulit sebagai bagian penting dari kontrol kualitas dan aspek keberlanjutan dalam industri penyamakan modern. Pelatihan ini menjadi bagian penting dari upaya berkelanjutan ELEGTEC dalam membekali generasi muda Indonesia dengan keterampilan teknis dan perspektif global guna memperkuat industri kulit nasional yang berorientasi pada keberlanjutan dan teknologi masa depan.
Reportase : Satria/ Humas Fakultas Peternakan UGM
Penulis : Agung Nugroho