![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2020/03/03032015832033411477305726-766x510.jpg)
Tim Rispro Komersial LPDP kembali menyelenggarakan sesi Sharing Knowledge, agenda ilmiah mingguan yang sudah berlangsung selama 5 minggu. Pada sesi ke-5 yang berlangsung Senin (2/3) di Fakultas Psikologi UGM, tema yang diusung adalah “Hypnotic Guided Imagery: Clinical Hypnosis on Psychotherapy”.
Pembicara sesi kali ini adalah Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti, M.Med.Sc, Ph.D, peneliti utama Rispro LPDP, yang mengetengahkan judul “ Komersialisasi Instrumen Deteksi Perubahan Energi Negatif ke Positif pada Proses Terapi Kesehatan Mental dan Fisik”.
“Clinical hypnosis on psychotherapy bukanlah hal yang baru walaupun masih menjadi hal yang diperdebatkan,” ungkapnya.
Pandangan ini, terangnya, merupakan salah satu hal yang mendasari semangat penelitiannya pada bidang ini karena tugas peneliti adalah meneliti dan mencari tahu penjelasan ilmiah dari fenomena yang masih diperdebatkan.
Penelitian RISPRO Komersial LPDP ini memiliki 3 fokus utama, yaitu uji efektifitas teknik Hypnotic Guided Imagery, pengembangan alat ukur deteksi perubahan energi sebagai wujud implementasi pengukuran perubahan emosi berenergi negatif menjadi netral/positif, dan komersialisasi alat deteksi perubahan energi untuk segmen kesehatan mental dan fisik, pendidikan, dan industri organisasi.
Tiga fokus tersebut terintegrasi secara paralel dan dilakukan multidisiplin antara psikologi, kedokteran, dan teknik fisika nuklir sebagai bentuk pengambilan peran dalam usaha mengatasi salah satu permasalahan bangsa, untuk mewujudkan konstruksi mental yang sehat dengan merekonstruksi emosi negatif menjadi emosi positif dalam waktu dan biaya yang minimal.
Acara sharing knowledge#5 diikuti oleh 135 peserta mandiri, baik mahasiswa maupun profesional, yang berasal dari berbagai perguruan tinggi, praktisi hipnoterapis, psikolog puskesmas, dan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia.
Saat acara turut dipamerkan alat deteksi perubahan energi negatif ke positif yang dikembangkan tim penelitian dari Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika UGM.
Alat ini dikembangkan dari berbagai instrumen, seperti Psychoanalizer untuk mengukur tingkat stres, thermal face detector untuk mengukur perubahan suhu, EEG (electroencephalography) 16 channel untuk mengukur perubahan gelombang otak, heart rate variability (HRV) detector untuk mendeteksi detak jantung dan saraf simpatis atau parasimpatis yang aktif, dan SPO2 (Saturated Oxygen Pulse Oximeter) untuk mengukur kadar oksigen dalam darah.
Kesemua instrumen tersebut akan diteliti sehingga nantinya dapat memberikan gambaran perubahan emosi klien pada terapi mental dan fisik melalui indikator fisiologisnya.
Di samping itu, pada sesi sharing juga dipamerkan kumpulan ratusan jurnal mengenai clinical hypnosis untuk menunjukkan perkembangan penelitian pada area ini. Sesi ini juga diramaikan oleh stan penelitian dari tim Virtual Reality Exposure Therapy Fakultas Psikologi, UGM.
Penulis: Gloria