
Prosesi pembukaan ditandai secara simbolis dengan pemukulan gong oleh Dekan FMIPA UGM Prof. Kuwat Triyana, dengan didampingi oleh Wakil Rektor UGM bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, serta para wakil dekan FMIPA UGM. Momentum ini diiringi permainan angklung oleh para wakil dekan dan dilanjutkan dengan launching maskot FMIPA UGM (Si Maman). Setelah itu, para civitas akademika yang hadir di lapangan tersebut membentuk sebuah formasi yang membentuk angka 70 sebagai simbolisasi pembukaan rangkaian acara tersebut.
Dekan FMIPA, Kuwat Triyana, dengan penuh semangat menyambut sekaligus menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan dan pencapaian fakultas. Ia menyoroti tantangan nyata yang dihadapi dunia pendidikan tinggi saat ini, khususnya dalam konteks keberlanjutan finansial. Ia menekankan pentingnya keluar dari pola pikir lama dan mulai menciptakan terobosan-terobosan baru agar fakultas tetap adaptif dan relevan. “Finansial kita sedang tidak stabil. Maka kita tidak bisa terus-menerus hanya memikirkan hak-hak kita sendiri saja. Kita perlu memikirkan bagaimana para lulusan kita terjamin karirnya dan bagaimana fakultas kita bisa masuk ke ruang-ruang sosial dan berkontribusi nyata bagi masyarakat,” ujar Kuwat.
Salah satu inisiatif unggulan yang tengah dikembangkan FMIPA adalah keterlibatan aktif dalam penguatan koperasi nasional melalui program Koperasi Merah Putih. Melalui pengembangan sistem Enterprise Resource Planning (ERP), FMIPA berupaya mendorong transparansi pengelolaan koperasi sekaligus mencegah potensi penyalahgunaan dana. FMIPA juga tengah membangun kolaborasi strategis dalam sektor energi dengan memanfaatkan teknologi untuk mengelola sumur-sumur minyak tua di berbagai daerah. Dengan menyuplai teknologi, koperasi, pemerintah daerah, dan FMIPA dapat bersinergi membentuk ekosistem bisnis berbasis teknologi yang menguntungkan banyak pihak.
Sementara itu, Arie Sujito pun turut menyampaikan apresiasinya terhadap semangat transformasi yang diusung FMIPA. Ia menekankan bahwa transformasi sains dan teknologi ini bukan sekadar jargon, tetapi sebuah kunci dari masa depan bangsa. “Oleh karena itu, saya berharap FMIPA akan terus bisa menjadi gudang pengetahuan yang mampu menjawab tantangan zaman dan memberi kontribusi di berbagai aspek kehidupan,” katanya.
Arie juga menekankan bahwa masa depan bangsa sangat ditentukan oleh kualitas generasi muda yang dibentuk oleh institusi pendidikan. Karena itu, universitas, fakultas, dan seluruh sivitas akademika perlu membangun kerjasama lintas bidang dan lintas generasi untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang tangguh dan inklusif. “Banyak alumni kita yang kini menjadi mitra strategis dalam pengembangan inovasi. Kita perlu menjaga dan merawat kolaborasi ini, agar capaian-capaian strategis ke depan bisa diraih bersama,” imbuhnya.
Upacara pembukaan ini kemudian dilanjutkan dengan rangkaian acara berikutnya, termasuk senam zumba, sarapan bersama, serta Posbindu. Dekan FMIPA UGM juga mengumumkan akan ada kegiatan dalam rangkaian Dies Natalis ini yakni Science Planner, sebuah ajang kompetisi inovasi sains dan teknologi dengan total hadiah sebesar Rp100 juta. Dalam pembukaan ini pula, FMIPA UGM menyediakan test drive mobil listrik yang disediakan oleh mitra industri.
Penulis : Lintang Andwyna
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Humas FMIPA UGM