![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/24022015825322821911350443-766x510.jpeg)
Pusat Studi Pariwisata (PUSPAR) UGM menyelenggarakan “Penyusunan Kaji Ulang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (RIPPARDA) dan Naskah Akademik Kota Tual” pada Selasa (25/2) di PUSPAR UGM. Acara tersebut dihadiri langsung oleh Walikota Tual, Adam Rahayaan, beserta rombongan.
Prof. Dr. Phil. Janianton Damanik, M.Si., Kepala PUSPAR, mengatakan bahwa kaji ulang RIPPARDA Kota Tual ini perlu dilakukan karena munculnya Permen Pariwisata No. 10 tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan RIPPARDA Provinsi/Kota/Kabupaten. Kehadiran Permen baru ini membawa perubahan pula terhadap substansi dari RIPPARDA. “Maka dari itu, perlu dilakukan penyesuaian terhadapnya,” ujarnya.
Janianton menambahkan PUSPAR UGM sebenarnya tidak asing dengan RIPPARDA dari Kota Tual. Hal itu karena kedua pihak sebelumnya sudah pernah bekerja sama dalam penyusunan RIPPARDA pada tahun 2010.
“Berdasarkan kerja sama tahun 2010, kami sudah memetakan potensi serta keunggulan yang dapat menjadi daya tarik wisata dari Kota Tual. Jadi, kami merasa senang hati bisa membantu kembali Pemkot Tual dalam penyusunan RIPPARDA terbaru,” ungkapnya.
Selain RIPPARDA, Janianton juga menyebutkan PUSPAR juga bersedia untuk membantu penyusunan naskah akademik Kota Tual. Naskah akademik tersebut akan menjadi landasan Kota Tual dalam pembangunan serta pembentukan daerahnya, utamanya dalam bidang pariwisata.
Walikota Tual, Adam Rahayaan, menyambut baik bantuan dari Puspar tersebut. Menurutnya, bantuan dari akademisi saat ini diperlukan oleh Kota Tual mengingat di daerahnya dekat dengan destinasi wisata nasional yakni Kepulauan Banda Neira. “Potensi kami tidak kalah dengan Banda Neira, jadi kami berharap bantuan dari PUSPAR UGM dapat meningkatkannya,” tuturnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Tual, Enggelina Heatubun, menambahkan selain penyusunan RIPPARDA dan naskah akademik, pihaknya juga berharap bantuan lain dari UGM. Ia mengungkapkan Pemkot Tual juga butuh bantuan dalam penyusunan Master Plan Pembangunan Wisata. Dengan adanya Master Plan ini, Pemkot tual dapat mulai bergerak membangun secara sistematis dan efektif.
Terakhir, Enggelina juga berharap UGM dapat mengirimkan mahasiswa KKN-nya ke Kota Tual. Ia berharap keberadaan mahasiswa KKN tersebut dapat membantu mengubah pola pikir masyarakat Tual.
“Oleh karena fokus pembangunan kita pariwisata, masyarakat juga perlu disiapkan pola pikirnya demi menyukseskan tujuan tersebut. Namun, bagi kami hal ini bukanlah tugas yang mudah. Maka dari itu, kami ingin bantuan dari UGM untuk mendampingi agar target pembangunan tercapai,” pungkasnya.
Penulis: Hakam