![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2020/02/1102201581409745638417372-766x510.jpg)
Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, mengatakan Yogyakarta memiliki potensi bidang perikanan dan kelautan yang sangat besar. Potensi ini, ujarnya, perlu digarap dengan kerja sama pentahelix yang melibatkan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi.
“Saya harap di masa depan kita dapat membangun fishery network dalam bingkai kerja sama antara pemerintah, akademisi, komunitas, media massa, serta dunia usaha,” katanya dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X, Selasa (11/2) di Desa Wirokerten, Banguntapan, Bantul.
Kerja sama ini sendiri nantinya diharapkan dapat menghasilkan produksi ikan yang berkualitas dan berkelanjutan mulai dari proses produksi, pengolahan, hingga pemasaran. Agar potensi perikanan dapat dikembangkan dan menjadi salah satu penggerak perekonomian bangsa, diperlukan perhatian terhadap metode, konsep, dan teknologi perikanan khususnya budi daya ikan.
“Teknik penyediaan induk benih unggul, inovasi sistem sumber daya, dan pengendalian penyakit harus terus dikembangkan dan diterapkan,” imbuhnya.
Paku Alam X mewakili Gubernur DIY melakukan kunjungan kerja ke lokasi penerima hibah gubernur, kelompok pembudidaya ikan Mina Lestari di Desa Wirokerten.
Pada kunjungan ini, dilakukan penebaran benih ikan nilem dan wader pari ke perairan umum oleh Wakil Gubernur DIY, Bupati Bantul, Dekan Fakultas Biologi UGM, serta beberapa perangkat desa, serta penebaran benih ikan nila di Kolam Kelompok Mina Lestari.
UGM turut diundang dalam kunjungan kerja ini karena UGM turut terlibat dalam mengembangkan wader untuk budi daya.
“Wader yang ditebar berasal dari pengembangan Fakultas Biologi, lalu diadopsi oleh DKP Provinsi DIY,” tutur Dosen Fakultas Biologi UGM, Dr. Bambang Retnoaji.
Ikan wader pari sendiri merupakan salah satu jenis ikan air tawar asli Indonesia yang cukup populer bagi masyarakat tanah air. Ikan yang memiliki nama latin Rasbora lateristriata ini banyak dikonsumsi sebagai lauk maupun camilan.
Pada kesempatan ini, Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc., Ph.D., dan perwakilan dari Departemen Perikanan UGM juga melakukan diskusi terkait manfaat dan kandungan nutrisi ikan wader pari serta kerja sama antara UGM dengan Dinas Kelautan dan Perikanan DIY.
Budi menyatakan bahwa UGM siap untuk mendukung para peternak untuk mengembangkan budi daya ikan tersebut.
“Kami sangat senang melihat ternyata semangat untuk membangun daerah itu ada. Mudah-mudahan DIY bisa menjadi sumber benih ikan wader di Indonesia dan bahkan dunia. Kami akan sama-sama mendukung, dari Fakultas Biologi maupun Departemen Perikanan siap untuk membantu Bapak Ibu,” ungkapnya. (Humas UGM/Gloria)