
Sebanyak 10.629 mahasiswa baru program sarjana dan sarjana Universitas Gadjah Mada mengikuti Penutupan Pengembangan Inisiatif dan Orientasi Mahasiswa Baru (PIONIR) Gadjah Mada dilaksanakan pada Sabtu (16/8) pagi di Lapangan Pancasila, Grha Sabha Pramana. Menggunakan caping dan kertas asturo mahasiswa berhasil membuat selebrasi formasi yang unik salah satunya logo kampus Universitas Gadjah Mada
Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Arie Sudjito menyampaikan harapannya pada Gamada, sebutan untuk mahasiswa baru UGM, agar bisa meningkatkan potensi diri dan memberikan kontribusi yang berdampak. Program yang dikhususkan untuk melatih jiwa berkarakter dan turut andil ke masyarakat adalah Action Plan. “Kita harapkan program ini bisa mengimplementasikan nilai-nilai UGM, memberi ruang berkreasi, mewujudkan ide nyata, dan berdinamika secara langsung di masyarakat,” ucap Arie.
Kegiatan Action Plan dilaksanakan di dua tempat, yakni Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta dari tanggal 4-15 Agustus. Mengusung tema “Srawung”, program Action Plan kali ditujukan agar Gamada dapat belajar mendekatkan diri dan mengenal masyarakat untuk menumbuhkan jiwa perubahan. Arie menambahkan, karakter ini penting untuk dikenalkan agar Gamada tumbuh menjadi pembelajar yang tidak hanya cerdas dan unggul, namun juga memiliki kepemimpinan yang kuat untuk memahami isu-isu kemasyarakatan.
Dalam rangka menumbuhkan gelora dan semangat kebangsaan, PIONIR Gadjah Mada menghadirkan tokoh inspiratif, Retno Marsudi untuk berorasi di hadapan ribuan Gamada. Pada pidatonya tersebut, Utusan Khusus Sekjen PBB ini menekankan bahwa rasa bangga menjadi bagian dari UGM harus diwujudkan dalam bentuk kepedulian terhadap isu-isu nasional dan internasional. Ia menyampaikan rasa prihatin terhadap situasi dunia saat ini yang sedang mengalami krisis manusiaan dan lingkungan.“Saat ini dunia tidak sedang baik-baik saja. Prinsip dan nilai-nilai kemanusiaan sedang dijungkirbalikan. Kondisi ini seharusnya bisa membuat kita lebih kuat dan tidak menyerah,” tutur Menlu RI 2004-2014 ini.
Sebagai Kagama, ia menyampaikan bahwa menjadi mahasiswa UGM adalah suatu keberkahan dalam menggapai cita. Namun lebih dari itu, mimpi itu harus bisa bermanfaat bagi sesama, memperkuat prinsip dan nilai kemanusiaan, serta mempertahankan kebaikan di setiap perjalanan.
Salah satu momen ikonik yang ditunggu-tunggu dari PIONIR kali ini adalah selebrasi formasi. Tahun ini, Gamada menggunakan Puspakara yang membentuk formasi unik dan memiliki pesan mendalam. Gamada diajak merefleksikan diri di awal masa pembelajaran untuk menentukan jejak langkah yang akan dijalankan. Perjuangan untuk masuk ke kampus UGM tentunya dilanjutkan dengan menelurkan karya-karya terbaik selama kurang lebih empat tahun ke depan.
PIONIR Gadjah Mada menjadi ajang paling berkesan bagi Gamada. Tidak hanya mengenal dan merasakan dunia baru perkuliahan, Gamada diharapkan mampu memahami nilai-nilai dan karakter UGM. Insan muda terpelajar adalah salah satu harapan bangsa untuk bisa membawa perubahan dan inisiatif kemajuan. Berakhirnya pelaksanaan PPSMB Pionir UGM menandai awal perjalanan generasi baru Gamada di kampus UGM.
Penulis : Tasya
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Firsto