
Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mencatat capaian penting dalam penguatan jejaring pendidikan internasional. Untuk pertama kalinya, program double degree hasil kerja sama dengan Australian National University (ANU) berhasil meluluskan mahasiswa. Keberhasilan ini menandai komitmen kedua institusi dalam mencetak sumber daya manusia unggul yang berdaya saing global. Selain itu, capaian ini diharapkan dapat membuka jalan bagi peningkatan jumlah mahasiswa yang terlibat dalam program serupa pada tahun-tahun mendatang.
Lulusan perdana program ini adalah Sabut Kharisona, B.Sc. (Hons.), mahasiswa program International Undergraduate Program (IUP) tahun 2021. Dekan Fakultas Biologi UGM, Prof. Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc., menyampaikan apresiasinya atas pencapaian bersejarah ini. Ia menegaskan bahwa hadirnya lulusan pertama program double degree menjadi bukti nyata keseriusan Fakultas Biologi UGM dalam mendukung internasionalisasi pendidikan. “Sabut merupakan lulusan pertama Program IUP Fakultas Biologi UGM dengan skema double degree. Hal ini menunjukkan komitmen Fakultas Biologi UGM dalam memberikan kesempatan international exposure melalui IUP, dan upaya ini akan terus kami tingkatkan di masa mendatang,” jelasnya.
Sabut memulai studi di College of Science ANU pada Semester Gasal 2023/2024, setelah sebelumnya menempuh pendidikan dasar IUP di Fakultas Biologi UGM. Selama belajar di salah satu universitas riset terbaik dunia, Sabut tidak hanya mengasah kemampuan akademiknya, tetapi juga memperluas pengalaman dalam berbagai bidang. Pada tahun 2023, ia lolos program Summer Research Intern di Research School of Biology ANU, menjadi Residential Mentor di Lena Karmel Lodge, serta memimpin kelompok gamelan Sedulur Monco di Canberra.
Sabut berhasil menyelesaikan studinya dengan tugas akhir berjudul ‘Efek Variabilitas Suhu pada Berbagai Skala Habitat terhadap Distribusi dan Adaptasi Hewan’. Karya ini menjadi salah satu bentuk kontribusinya dalam memahami tantangan global yang berkaitan dengan perubahan iklim dan keberlangsungan keanekaragaman hayati. Ia menilai kesempatan menempuh studi di dua perguruan tinggi ternama memberikan pengalaman berharga baik secara akademik maupun personal. “Saya bersyukur IUP Biologi UGM dapat bekerja sama dengan ANU sehingga saya berkesempatan menempuh program double degree. Pengalaman ini memperluas wawasan akademik saya sekaligus membuka jejaring internasional yang sangat berharga,” ungkapnya.
Capaian Sabut tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menandai langkah penting Fakultas Biologi UGM dalam memajukan pendidikan berkelas dunia. Ke depan, kerja sama antara UGM dan ANU diharapkan dapat semakin diperluas sehingga mampu memberikan manfaat yang lebih besar bagi mahasiswa, masyarakat, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Kehadiran lulusan perdana ini juga menjadi motivasi bagi mahasiswa lain untuk berani mengambil peluang studi internasional. Dengan adanya capaian ini, Fakultas Biologi UGM optimistis dapat terus melahirkan generasi yang berdaya saing global dan berkontribusi nyata bagi bangsa.
Penulis: Triya Andriyani