
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Rapat Senat Terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-62 pada Senin (1/9) di Ruang Auditorium Merapi, Fakultas Geografi UGM. Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, menyampaikan ucapan selamat kepada Fakultas Geografi yang telah memperingati Dies ke-62. Ova berharap Fakultas Geografi terus mengembangkan program untuk menggiatkan green mindset behavior dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. “Dengan berperan aktif, maka UGM dapat memberikan solusi untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait hilirisasi mineral dan energi yang terbarukan, juga membuka peluang kolaborasi global dalam pengembangan teknologi dan investasi energi,” ucapnya.
Dekan Fakultas Geografi UGM, Prof. Muhammad Kamal, dalam pidato Laporan Dekan menyampaikan beberapa hasil capaian dalam bidang akademik dan kemahasiswaan, bidang keuangan, aset, dan SDM, serta bidang penelitian, pengabdian kepada masyarakat, kerja sama, dan alumni. Ia menyebutkan jumlah mahasiswa aktif mencapai 1.602 orang yang tersebar di sarjana, magister, dan doktor. “Mahasiswa berhasil meraih total 101 prestasi di berbagai ajang kompetisi,” katanya.
Di bidang publikasi, terdapat 82 publikasi Scopus sehingga dengan jumlah dosen maka rasio publikasi per dosen adalah 1:1.09 yang mana merupakan posisi pertama di lingkungan Fakultas yang ada di UGM. Di samping itu, Fakultas Geografi juga meningkatkan jalinan kerja sama double degree pada jenjang magister dan doktoral dengan mitra strategis luar negeri. “Kita berhasil mewujudkan 37 kerja sama kontraktual, 25 di dalam negeri dan 12 di luar negeri,” katanya.
Sementara Dosen Fakultas Geografi UGM, Dr. Agus Joko Pitoyo, S.Si., M.A., memaparkan orasi ilmiah soal konsep geografi lestari yang bukan hanya ruang hidup, tetapi juga sistem penopang kehidupan yang rapuh dan harus dijaga. Dengan adanya era disrupsi saat ini, ia menegaskan bahwa kehancuran manusia bukan mitos dan merupakan refleksi dari perilaku manusia yang tidak ramah terhadap lingkungannya. “Geografi lestari dipahami sebagai pendekatan yang menekankan kesimbangan antara pemanfaatan ruang dan sumber daya dengan pelestarian ekosistem sehingga keberlanjutan hidup manusia dapat terjamin,” ujarnya.
Berdasarkan kiprah nyata dalam menjaga kelestarian bumi, katanya, terdapat beberapa poin yang ditekankan, antara lain kolaborasi strategis berbagai pihak, berperan nyata dalam pemetaan kerentanan wilayah berbasis data geospasial, aktif berperan dalam integrasi analisis spasial dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, mengintegrasikan pendekatan geografi sosial, pengembangan Eko-Geografi Perkotaan, dan pemanfaatan teknologi geospasial modern.
Penulis : Alena Damaris
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Donnie