Perwakilan Tim Penilaian Angka Kredit Pusat, Prof. Dr. Ir. Syaiful Anwar,M.Si, menyebut UGM memiliki potensi SDM dosen yang sangat baik. Ia pun mendorong agar dalam waktu mendatang UGM dapat melakukan pemerataan distribusi jabatan fungsional akademik dan mendorong lebih banyak guru besar.
“Potensi SDM sangat bagus, tapi ada beberapa yang perlu dilihat juga dari sisi distribusi jabatan fungsional akademik masih belum merata,” ucap Syaiful dalam Sosialisasi Penyamaan Persepsi Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Dosen, Kamis (9/1) di University Club UGM.
Kegiatan ini, ucapnya, menjadi ajang sharing untuk menyamakan persepsi dan meluruskan beberapa pemahaman yang salah terutama terkait penilaian angka kredit dosen. Dalam kesempatan ini ia menggambarkan profil kelembagaan UGM, pos layanan dan penilaian angka kredit serta para pihak yang terlibat, juga PO PAK di tahun 2019.
Di samping itu, ia juga memberikan paparan terkait pembelajaran hasil PAK dan permasalahan PAK UGM, serta praktik dalam memilih dan menelusuri jurnal internasional bereputasi secara online.
“Jumlah guru besar di UGM mencapai 12 persen. Itu sudah melampaui standar sebanyak 10 persen. Potensinya cukup besar, dan itu bisa diambil dari lektor maupun lektor kepala,” ungkapnya.
Wakil Rektor UGM Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset, Prof. Dr. Ir. Bambang Agus Kironoto, menuturkan bahwa pada tahun 2019 Guru Besar yang dimiliki UGM sebanyak 22 orang, dan kemungkinan akan bertambah dalam waktu dekat.
Ia mengapresiasi para pimpinan fakultas yang telah mendorong rekan-rekan dosen untuk mengajukan kenaikan pangkat jabatan.
“Kemarin saya mendapatkan berita yang telah ditunggu cukup lama, delapan SK Guru Besar akhirnya turun. Satu SK lagi sudah disetujui tetapi SK-nya belum diterima,” kata Bambang.
Dalam sambutannya ia menyampaikan bahwa UGM telah menyiapkan penilaian angka kredit internal secara online di awal tahun ini untuk dapat segera diterapkan. Sistem ini sendiri telah diuji coba sampai pada tahap lektor dam akan dipastikan hingga tidak ada persoalan.
“Kalau sudah stabil kita terapkan sampai guru besar ini dalam rangka mempercepat dan mempermudah untuk memonitor berapa angka kredit yang telah diperoleh dan berapa yang kurang,” terangnya. (Humas UGM/Gloria)