
Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menciptakan inovasi alat pemerahan sekaligus pasteurisasi otomatis bernama Pasto-Milk. Alat ini dirancang untuk mendukung peternak kambing sapera dalam menghasilkan susu siap konsumsi yang lebih higienis, bernutrisi, dan memiliki nilai jual lebih tinggi. “Dengan penggunaan Pasto-Milk, nutrisi susu dapat lebih terjaga dan umur simpannya lebih lama,” ungkap Anisa Tsania Veren, anggota tim mahasiswa asal Fakultas Peternakan UGM, Selasa (23/9).
Orchidia Ummu Tazkiah, mahasiswa Teknologi Rekayasa Mesin, mengungkapkan bahwa Pasto-Milk hadir untuk menjawab tantangan mitra peternak dalam proses pemerahan dan pengolahan susu kambing. Alat ini menggabungkan dua tahapan penting, yaitu pemerahan dan pasteurisasi, sehingga memudahkan peternak menghasilkan susu dengan standar mutu yang lebih tinggi. “Kami berharap alat ini dapat meningkatkan efisiensi kerja peternak sekaligus menjaga kualitas susu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, secara teknis alat ini dilengkapi teat cup yang dipasang pada ambing kambing atau kelenjar penghasil susu yang terletak di bagian bawah tubuh. Muhammad Faris Mumtaza Ahsan, mahasiswa Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian menjelaskan susu hasil perahan kemudian masuk ke tangki tertutup untuk mencegah kontaminasi, lalu dialirkan menggunakan pompa diaphragm menuju bejana penampungan akhir setelah melalui pasteurisasi. Proses pasteurisasi menggunakan metode High Temperature Short Time (HTST) pada suhu 72°C, yang terbukti mampu menjaga kandungan gizi sekaligus memperpanjang masa simpan. “Metode HTST efektif dalam menghasilkan susu yang lebih aman dikonsumsi,” terang Faris.
Keunggulan lain dari Pasto-Milk adalah sistem panel kontrol dan sensor yang membuat pengoperasian lebih praktis. Rifa’i Ma’ruf, mahasiswa Teknologi Rekayasa Elektro, menuturkan sensor akan otomatis menyala setelah proses pasteurisasi selesai sehingga meminimalkan risiko kesalahan dari peternak. “Inovasi ini memungkinkan peternak untuk lebih fokus pada aspek pengembangan usaha tanpa khawatir kualitas susu menurun,” jelasnya.
Pasto-Milk lahir dari kolaborasi lintas disiplin dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penerapan Iptek (PKM-PI). Tim terdiri atas Orchidia Ummu Tazkiah dan Hasyim Fathurochman dari Teknologi Rekayasa Mesin, Rifa’i Ma’ruf dari Teknologi Rekayasa Elektro, Muhammad Faris Mumtaza Ahsan dari Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, serta Anisa Tsania Veren dari Ilmu dan Industri Peternakan. Mereka mendapat bimbingan dari Ir. Ma’un Budiyanto, S.T., M.T., IPU, dosen Sekolah Vokasi UGM. “Keterlibatan mahasiswa dari berbagai program studi ini menunjukkan komitmen UGM untuk melahirkan inovasi yang aplikatif bagi masyarakat,” jelas Ma’un.
Melalui inovasi ini, tim mahasiswa UGM berharap Pasto-Milk tidak hanya membantu peternak dalam proses produksi, tetapi juga meningkatkan daya saing produk olahan susu di pasaran. “Kami ingin hasil karya ini dapat memberi manfaat luas bagi masyarakat, sekaligus menjadi kontribusi nyata UGM dalam mendukung kemandirian pangan nasional,” pungkas Hasyim Fathurochman.
Kontributor : Tim PKM-PI Pasto-Milk
Penulis : Triya Andriyani