Program Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi lulusan Sekolah Menengah Atas atau sederajat yang memiliki potensi akademik baik, tetapi memiliki keterbatasan akses pendidikan tinggi. Program ADik merupakan bentuk keberpihakan pemerintah untuk membantu perguruan tinggi mencari dan menjaring calon mahasiswa dari daerah Papua, Papua Barat, Daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) serta anak TKI. Universitas Gadjah Mada turut mendukung program pemerintah dalam meningkatkan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi lulusan SMA atau sederajat dari daerah Papua, Papua Barat, Daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) serta anak TKI. Pada tahun 2022, UGM menerima mahasiswa baru penerima beasiswa ADik sebanyak 33 mahasiswa.
Dalam rangka pengembangan kapasitas penerima beasiswa ADik ini, Direktorat Kemahasiswaan melalui Subdit Kesejahteraan Mahasiswa pada hari Sabtu (5/11) menyelenggarakan pembekalan dengan tema “Peningkatan Kemampuan Komunikasi dan Pengenalan Budaya Sebagai Penunjang Kelancaran Studi”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi bahasa dan pengenalan budaya guna menambah life skill penunjang kelancaran studi mahasiswa ADik.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si, di Balairung UGM memberikan arahan dan motivasi mengingatkan pentingnya pemahaman bahasa baik itu Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar ketika mahasiswa mengikuti studi di Perguruan Tinggi. Penting juga bagi para mahasiswa untuk belajar budaya dan bahasa tanpa harus menghilangkan budaya asalnya.
“Orang tinggal dan belajar di Yogyakarta itu harus dapat menyesuaikan diri, namun tidak harus berubah menjadi orang Jawa (Yogyakarta) sebagaimana yang pernah disampaikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X. Mahasiswa dapat menjadi mahasiswa yang berprestasi yang memiliki kepedulian tinggi, saling membantu dan memotivasi sesama temannya. Untuk itu manfaatkan kesempatan belajar di UGM ini dengan sebaik-baiknya. Belajar dibuat dengan suasana hati yang senang dan tidak stress,”papar Arie.
Direktur Kemahasiswaan, Dr. Sindung Tjahyadi, M.Hum, dalam sambutannya menyampaikan pesan agar mahasiswa dapat menggunakan kesempatan pemberian beasiswa dengan sebaik-baiknya. Mahasiswa Penerima Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi merupakan perwakilan dari ujung Indonesia Timur dan Indonesia Barat yang merupakan representasi keanekaragaman Indonesia. Direktorat Kemahasiwaan, khususnya dalam kegiatan ini memberikan fasilitas bagi mahasiswa untuk belajar budaya dan bahasa sehingga mahasiswa dipersilakan untuk bisa memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.
Kegiatan dihadiri oleh 33 mahasiswa Penerima Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi Papua, Papua Barat, Daerah 3T dan Anak TKI Angkatan Tahun 2022 serta didampingi oleh Kasubdit Kesejahteraan Mahasiswa, Kasi Pengelolaan Beasiswa dan Kasi Layanan Sosial. Rangkaian kegiatan dilaksanakan di Desa Bahasa Borobudur, Magelang, Jawa Tengah dalam bentuk pembelajaran Bahasa Inggris dengan pendekatan praktis dan menyenangkan, membuka mental block kesulitan berkomunikasi dalam Bahasa Inggris dan menumbuhkan kecintaan terhadap seni dan budaya lokal melalui belajar bermain angklung dan seni gerabah. Acara ditutup dengan mengunjungi Candi Mendut untuk mendapatkan gambaran sejarah Indonesia terutama Yogyakarta dan sekitarnya.
Melalui acara ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat bela negara, cinta budaya bangsa, motivasi berprestasi, semangat setia kawan dan membuka potensi mahasiswa sebagai penunjang kelancaran studi mahasiswa UGM Penerima Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi Papua, Papua Barat, 3T dan Anak TKI Angkatan Tahun 2022.
Sumber: Ditmawa