
Universitas Gadjah Mada menyerahkan buku berjudul ‘Pemberdayaan Masyarakat dan Kemitraan Berkelanjutan – Pengalaman dan Refleksi Bekerja Bersama Masyarakat di KHDTK Blora-Ngawi’ kepada Pertamina Foundation dalam rangkaian peresmian Embung Watu Macan, Kamis (25/9). Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Aset, dan Sistem Informasi, Arief Setiawan Budi Nugroho, S.T., M.Eng., Ph.D., mengungkapkan prosesi penyerahan buku ini menjadi simbol komitmen UGM dalam mendukung pemberdayaan masyarakat berbasis ilmu pengetahuan dan praktik lapangan di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK).
Arief menuturkan bahwa buku tersebut disusun berdasarkan pengalaman UGM dalam melakukan kajian dan pendampingan intensif kepada masyarakat di sekitar kawasan hutan Blora dan Ngawi. Menurutnya, dokumentasi ini penting untuk merekam praktik baik yang dapat diadaptasi oleh berbagai pemangku kepentingan. “Kami berharap buku ini dapat menjadi rujukan bagi pengembangan model kemitraan berkelanjutan antara perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia usaha,” jelasnya.
Lebih lanjut, Arief menekankan bahwa pengetahuan yang dihimpun dalam buku ini merupakan bagian dari kontribusi tridharma perguruan tinggi. Ia berharap karya tersebut dapat menjadi inspirasi dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan hutan. “Harapannya, buku ini tidak berhenti pada dokumentasi, tetapi menjadi panduan nyata dalam mengembangkan masyarakat di sekitar KHDTK,” tambahnya.
Prosesi penyerahan buku dilakukan di panggung utama dengan melibatkan perwakilan UGM dan Pertamina. Wakil Rektor menyerahkan buku secara simbolis kepada Komisaris Independen PT Pertamina (Persero), Condro Kirono, serta Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina (Persero), Erry Sugiarto. Momen ini berlangsung khidmat dan disaksikan jajaran Pertamina Foundation bersama pemerintah daerah.
Pihak Pertamina menyampaikan apresiasi atas kontribusi UGM dalam mendokumentasikan pengalaman pemberdayaan masyarakat di kawasan hutan. Menurut Condro Kirono, publikasi tersebut menegaskan bahwa riset dan praktik lapangan dapat saling menguatkan untuk menciptakan manfaat nyata. “Kami menilai buku ini sebagai bukti penting bagaimana ilmu pengetahuan bisa menjadi landasan program yang berkelanjutan,” tuturnya.
Apresiasi juga datang dari Pertamina Foundation yang melihat buku ini sebagai kontribusi akademik yang relevan dengan program tanggung jawab sosial perusahaan. Bagi Pertamina, pengalaman UGM bersama masyarakat di KHDTK menjadi modal penting dalam merancang program lingkungan dan sosial yang lebih efektif. “Buku ini kami anggap sebagai referensi berharga dalam memperkuat peran dunia usaha pada pembangunan berkelanjutan,” ujar Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S. Asngari.
Penyerahan buku tersebut melengkapi rangkaian peresmian Embung Watu Macan yang digelar di Desa Megeri, Blora. Melalui publikasi ini, UGM menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga menghasilkan pengetahuan yang dapat dijadikan pedoman bersama. Kolaborasi UGM, Pertamina, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi fondasi penting untuk mewujudkan keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan di Blora dan Ngawi.
Penulis: Triya Andriyani
Foto: Firsto