
Sebanyak 16 mahasiswa Universitas Gadjah Mada turut memperkuat Kontingen BAPOMI DIY dalam ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS) XIX Tahun 2025 yang digelar di Provinsi Jawa Tengah pada 19–27 September 2025 lalu di Semarang dan Surakarta, Jawa Tengah.
Dari 111 atlet Kontingen BAPOMI DIY, UGM mengirimkan 16 atlet terbaiknya dan berhasil menyumbangkan 11 medali, terdiri 1 emas, 3 perak, dan 7 perunggu untuk kontingen DIY. Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UGM tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga mampu bersaing dan berprestasi di tingkat nasional dalam bidang olahraga.
Direktur Kemahasiswaan UGM, Dr. Hempri Suyatna, S.Sos., M.Si., menyampaikan apresiasi mendalam atas perjuangan para atlet. Menurutnya, prestasi ini adalah buah dari hasil kerja keras, latihan, disiplin, komitmen, dan semangat juang yang luar biasa. “Kami bangga atas dedikasi dan semangat para mahasiswa yang telah berjuang membawa nama UGM dan DIY di kancah nasional,” katanya, Jumat (3/10).
Partisipasi UGM dalam POMNAS, kata Hempri, menjadi bagian dari komitmen kampus dalam mendukung pengembangan minat dan bakat mahasiswa secara holistik. Selain menorehkan prestasi, keikutsertaan dalam ajang ini memperkuat jejaring antar mahasiswa dan memperkaya pengalaman kompetisi lintas daerah.
Pengalaman mengesankan ini diceritakan langsung oleh peraih perunggu cabang olahraga Karate Kelas Kumite-68, Fidelia Puspita Purwacahya. Ia mengaku menjadi kali pertamanya mengikuti kompetisi POMNAS. “Jujur karena ini pertama kali aku ikut POMNAS. Terus sebelumnya tahun 2023 itu kan sebenarnya ada POMNAS tapi karate itu nggak diberangkatkan. Jadi kayak karate ini diberi kesempatan lagi buat tanding dan alhamdulillah aku bisa nyumbang medali,” terangnya.
Kemenangannya di ajang ini menjadi satu-satunya perwakilan kontingen karate UGM yang berhasil meraih medali di ajang POMNAS kali ini.
Prestasi yang diraih oleh para mahasiswa UGM tentunya melewati proses yang panjang. Latihan rutin yang harus dibarengi oleh padatnya jadwal kuliah dilakukan oleh mereka demi menorehkan prestasi. Bintang Daneswara, mahasiswa Fakultas Teknik membagikan perjalanannya dalam meraih medali tiga medali perak dan satu medali perunggu sekaligus di cabang olahraga panahan.
Jauh sebelum bertanding di POMNAS, Bintang telah mengikuti beberapa lomba sehingga membuatnya tak ada persiapan khusus untuk POMNAS. “Dari Agustus aku sudah ikut beberapa lomba. Jadi, selama bulan, selama saat libur semester itu, itu udah mulai Training Center (TC). Nah, itu saat libur semester mulai TC dan mengikuti lomba Jaktim Grand Prix dan PORDA,” katanya.
Untuk membagi waktu dengan jadwal kuliahnya, Bintang mengaku rutin berlatih selama satu jam setiap harinya untuk meningkatkan kemampuan teknik memanah. Selain berlatih menembak sebanyak 100 hingga 200 anak panah, Bintang pun melakukan latihan fisik. “Latihannya di samping rumah. Jadi tetap setiap hari itu, harus tetap memanah buat persiapan,” terangnya.
Seperti diketahui, POMNAS XIX yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Kemdiktiristek RI, mempertandingkan 17 cabang olahraga utama dan 4 cabang eksibisi yang diikuti ribuan atlet dari seluruh Indonesia. Kontingen DIY sendiri berhasil meraih total 12 emas, 21 perak, dan 26 perunggu, menempatkan provinsi ini di peringkat ke-5 nasional. Kontribusi mahasiswa UGM menjadi bagian penting dari capaian tersebut.
Penulis : Salwa
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Dok. Ditmawa