
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) yang tergabung dalam Tim FiNiX menorehkan prestasi gemilang pada ajang internasional White Paper Competition Industrial Spectrum 2025. Tim FiNiX UGM yang beranggotakan Devita Ananda Pohan (Akuntansi 2023),Viola Kretapradana dan Hanna Aria Widiatma (Teknik Industri, 2023) berhasil meraih juara 1 sekaligus meraih penghargaan Best Team Presentation.
White Paper Competition Industrial Spectrum 2025 diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Teknik Industri UGM. Kompetisi ini diikuti oleh 66 tim dari berbagai universitas di Indonesia, dan berlangsung di Fakultas Teknik, Departemen Teknik Mesin dan Industri UGM, Minggu (14/9).
Devita menjelaskan kompetisi digelar melalui serangkaian tahapan seleksi. Pada tahap awal yakni babak penyisihan, setiap tim harus mengirimkan abstrak karya tulis, dan berlanjut pada tahap semifinal. Pada tahap semifinal, para peserta diminta mengirimkan karya tulis secara lengkap, dan terakhir adalah babak final, dimana para peserta ditantang untuk menyelesaikan studi kasus dalam waktu terbatas dan mempresentasikannya di hadapan dewan juri. “Dalam kompetisi ini para peserta mengajukan gagasan terbaiknya dalam sebuah karya tulis ilmiah yang mengusung tema Green Mining Downstream. Kita yang tergabung di tim FiNiX, mengirimkan karya tulis berjudul NiLestari: Building a Circular Economy in Indonesia’s Nickel Industry Through Tech-Integrated Waste Management,” ujarnya di Kampus UGM, Kamis (16/10).
Devita mengaku mengikuti kompetisi ini memberinya pengalaman sekaligus kesempatan yang berharga karena ia dan tim dituntut mendalami topik yang belum banyak ia pelajari sebelumnya. Pada tahap preliminary, tim FiNiX ditantang untuk memecahkan masalah terkait manajemen limbah di industri pertambangan nikel dengan fokus pada daerah Indonesia timur seperti Sulawesi dan Papua. Dalam tahap ini, Tim FiNiX UGM menjawab tantangan tersebut dengan menggunakan pendekatan model ekonomi sirkular, di mana cadangan nikel dimanfaatkan untuk mendukung industri baterai EV mengingat Indonesia berkontribusi lebih dari 50 persen pemasok nikel dunia di tahun 2023.
“Selanjutnya, di tahap final, panitia memberikan studi kasus baru mengenai perancangan model ekonomi sirkular untuk baterai kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Gagasan yang sudah disusun tim FiNiX pada babak preliminary ternyata relevan dengan kasus yang diangkat pada final. Tantangan di babak final ini sangat relevan dengan gagasan penelitian yang kami lakukan yaitu merancang model ekonomi sirkular untuk baterai EV di Indonesia. Kami tidak hanya menawarkan model dan supply chain management, tetapi juga mencakup rekomendasi kebijakan agar pengelolaan baterai EV dapat berjalan berkelanjutan,” urainya.
Meski senang dengan prestasi yang diraih, Devita kembali mengaku bila sempat merasa kesulitan karena lomba white paper ini merupakan kompetisi pertama yang mereka ikuti. Selain itu, topik lomba diakui bukan topik yang familiar baginya yang merupakan mahasiswa akuntansi. “Kondisi ini justru akhirnya menjadi penyemangat untuk belajar hal-hal baru dan memperoleh wawasan baru mengenai transisi pertambangan hijau dan rantai pasok kendaraan listrik di Indonesia. Sangat bersyukur dengan pencapaian ini. Dari lomba ini saya juga belajar berdinamika dalam suasana kompetisi dengan orang-orang baru, serta belajar banyak hal baru,” pungkasnya.
Reportase: Kurnia Ekaptiningrum/Humas FEB
Penulis : Agung Nugroho