![](https://ugm.ac.id/wp-content/uploads/2019/12/1412191576324086935174154-766x510.jpg)
Sejak pagi, ratusan pesepeda tampak memadati halaman bagian selatan gedung rektorat Univesitas Gadjah Mada (UGM). Para pesepeda itu merupakan para peserta Gasseli 100K dalam rangka memeringati Dies Natalis UGM ke-70. Acara yang diadakan Komunitas pesepeda Gadjah Mada Sepeda Lipat (GASELI) diikuti ratusan peserta dari berbagai komunitas pesepeda di Indonesia. Ketua KAGAMA, Ganjar Pranowo, turut ambil bagian sebagai peserta pada kesempatan ini. Kegiatan yang dilaksanakan pada (14/12) dibuka langsung oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN Eng.
Dr. Sigit Ari Wibowo selaku ketua penyelenggara Gasseli 100k menjelaskan ada hal yang berbeda dalam kegiatan kali ini dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sigit memaparkan bahwa khusus tahun ini, tur yang dilakukan berjarak tempuh 100 km tanpa menginap. Adapun di tahun-tahun sebelumnya Gasseli memiliki rute dengan jarak tempuh yang lebih panjang yang tidak bisa diselesaikan sekali jalan sehingga harus meningap. “Meski dengan jarak tempuh yang lebih pendek dan tanpa menginap, peserta yang turut berpartisipasi dalam acara tahun ini naik hingga empat kali lipat yakni mencapai lebih dari 500 orang,” terang Sigit.
Mengusung jargon Eduwisata Jelajah Jogja 2019, Sigit menerangkan bahwa Gasseli 100K ingin mengajak para pesepeda baik sivitas akademika UGM maupun umum untuk berolahraga sekaligus mengenal beragam destinasi wisata di Jogja. Perjalanan para pesepeda diawali di UGM lalu mengarah ke timur melewati bagian utara Candi Prambanan. Setelah itu para pesepeda akan mengerah ke utara selanjutnya kembali ke arah barat menyusuri berbagai destinasi wisata kuliner di kaki Gunung Merapi. Para pesepeda akan diajak menyeberangi kali Progo di daerah Nanggulan yang menjadi titik paling selatan rute kali ini. Selanjutnya peserta akan kembali ke titik awal melewati beberapa tempat wisata termasuk salah satu monumen bersejarah yakni Monumen Yogya Kembali.
“Kami ingin mengedepankan edukasi wisata di sekitar Jogja, meskipun tidak spesifik singgah pada destinasi tempat bersejarah kami ingin mengenalkan ragam destinasi wisata lainnya yakni wisata kuliner yang turut menjadi tonggak perkembangan ekonomi masyarakat,” papar Sigit.
Rektor UGM, Panut Mulyono, sangat mengapresiasi adanya kegiatan Gasseli 100K ini, Menurutnya, kegiatan ini dapat mengumpulkan banyak pesepeda dari beragam komunitas di luar UGM untuk turut menyemarakkan Dies Natalis UGM ke-70. Panut menambahkan adanya GASELI ini juga dapat dijadikan alternatif olahraga bagi para dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa di tengah padatnya aktivitas di kampus.
“Gasseli 100K ini terbuka untuk umum, dengan demikian diharapkan keakraban sivitas akademika UGM dengan masyarakat dapat semakin dekat,” kata Panut. (Humas UGM/Satria;foto: Vino)