Menapaki jalan pendidikan tinggi hingga jenjang doktoral terlebih di luar negeri tentu bukan sebuah perjalanan yang mudah. Bagi Andhika Satria Pratama, alumni Teknik Fisika, Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika (DTNTF), Fakultas Teknik UGM, perjalanan itu menjadi sebuah wujud nyata dari rasa ingin tahu, kegigihan, dan semangat untuk terus mengembangkan ilmu. Kini, Andhika tengah menjalani doctoral candidate (Ph.D. Candidate) di bidang termodinamika dan dinamika fluida, di Chalmers University of Technology, Swedia.
Sejak masih menjadi mahasiswa di UGM, Andhika sudah memiliki minat yang kuat terhadap bidang mekanika fluida. Ia menuturkan bahwa ketertarikannya muncu sejak masa kuliah s1 dan mengambil mata kuliah yang berkaitan dengan dinamika mekanika fluida. Keinginan tersebut juga yang mendorong Andhika untuk terus mempelajari lebih dalam hingga sekarang. “Dari dulu saya memang tertarik di bidang ini, dan merasa ingin belajar lebih dalam. Mechanical fluid dynamics itu terkenal secara matematika cukup berat, tapi justru di situ menariknya,” katanya dalam kegiatan Alumni Sharing Session yang dilaksanakan secara hibrida melalui Zoom dan di Ruang Kuliah 7 DTNTF, FT UGM, Kamis (11/6).
Lulus S1 pada tahun 2020, Andhika juga menjadi salah satu mahasiswa yang mengikuti program fast track untuk menjalani S2 di UGM. Andhika mengambil program magister teknik mesin dan lulus pada tahun 2021 dengan IPK 3.98. Setelah itu, pada tahun 2022 Andhika kemudian melanjutkan studi S2nya di Chalmers University of Technology Swedia. Disana, ia mengambil program Engineering Mathematics and Computational Science dan menerima beasiswa bebas biaya kuliah untuk menempuh studi doktoralnya di Swedia.
Andhika mengaku bahwa pada awal ia melakukan studi di Swedia, ia merasa terkejut dengan ritme belajar yang sangat cepat dan intens. Meski begitu, hanya butuh beberapa bulan hingga ia akhirnya bisa beradaptasi karena universitasnya telah menyediakan tips dan panduan cara belajar yang efektif dan memperbanyak pengalaman. “Larena Chalmers juga menjadi anggota anggota Nordic Five Tech (N5T), saya juga pernah mengikuti program Summer Course di DTU Technical University of Denmark tanpa perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk kuliah, namun juga perlu menyiapkan biaya hidup,” jelasnya.
Berbeda dengan di Indonesia, dalam program doktoralnya, Andhika bekerja sebagai peneliti di divisi Fluid Dynamics di Chalmers University. Setiap hari, ia berangkat ke kantor tempat risetnya dan aktif berkontribusi dalam kegiatan akademik di departemen. “Saya juga punya department duties, salah satunya mengajar. Saya menjadi teaching assistant di beberapa mata kuliah. Kalau diakumulasi, kira-kira enam bulan untuk mengajar, satu tahun untuk mengambil mata kuliah, dan tiga tahun sisanya fokus pada riset,” ungkapnya.
Andhika juga membagikan pesan dan motivasi bagi mahasiswa, khususnya rekan-rekannya dari Teknik Fisika yang berminat melanjutkan studi ke luar negeri. Ia menekankan bahwa penting bagi mahasiswa untuk mengetahui minatnya yang ingin dipelajari. Menurutnya, memahami bidang yang benar-benar disukai akan membuat proses studi terasa lebih ringan dan menyenangkan.
Ia juga mendorong mahasiswa untuk berani mencoba dan tidak ragu melamar ke universitas luar negeri. Selain itu, Andhika menambahkan, kesempatan beasiswa kini sangat terbuka lebar. “Jangan takut untuk daftar kuliah ke luar negeri. Kita punya dasar yang bagus dari UGM, bahkan sudah setara dengan universitas lain di dunia. Jika ragu soal finansial, gali informasi lebih dalam lagi tentang beasiswa karena beasiswa banyak sekali, tidak hanya di Swedia tapi juga di negara lain. Jadi lebih terbuka saja terhadap berbagai peluang,” pungkas Andhika.
Penulis : Lintang Andwyna
Editor : Gusti Grehenson
