Tim ROADSTER dari Departemen Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada dan Generasi Penggerak Masyarakat Kepuh Kulon (GPMK) belum lama ini melakukan kegiatan bersama bertajuk ROADVENTURE: Jelajahi, Temukan, Laporkan. Bukan sekedar kegiatan teknis, kegiatan ROADVENTURE menjadi ruang pendidikan alternatif berbasis lapangan yang menggeser paradigma keilmuan dari mengajarkan menjadi belajar bersama masyarakat.
Dalam kegiatan ini, para dosen UGM dan mahasiswa hadir untuk mendengar, merumuskan masalah, dan membangun teknologi bersama pemuda desa. Kolaborasi ini didorong oleh semangat membangun solusi yang tidak hanya tepat guna, tetapi juga kontekstual dan berakar dari realitas sosial. “Berawal dari Kelompok Bermain Permata Bunda, Kepuh Kulon, Wirokerten. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari Program Tera Saintek, sebuah inisiatif strategis Kemdiktisaintek yang menekankan pentingnya ko-kreasi antara universitas dan masyarakat untuk menyelesaikan persoalan lokal secara partisipatif,” ujar Dr.Eng. Agustinus Winarno, S.T., M.Eng., dosen dan peneliti Sekolah Vokasi UG, Minggu(9/11).
Menurut Agustinus Winarno, kegiatan ROADVENTURE membawa konten pembelajaran pemrograman komuter dan kewirausahaan ke konteks yang lebih luas, yaitu kolaborasi dan problem solving. Disamping dirinya, kegiatan inipun digerakkan oleh para pengampu matakuliah Departemen Teknik Mesin SV UGM antara lain Irfan Bahiuddin, Galuh Bahari dan peneliti AI Faturahman Yudanto alumni Fakultas MIPA.
Agustinus Winarno menandaskan isu yang diangkat dalam kegiatan ini sangat nyata yaitu kerusakan jalan dan maraknya pembuangan sampah liar. Terutama sampah-sampah berupa popok dan pembalut sekali pakai yang mayoritas berasal dari luar desa. “Melalui aplikasi ROADSTER berbasis AI, peserta memetakan lokasi kerusakan dan titik sebaran sampah secara presisi,” jelasnya.
Lebih jauh, Agustinus Winarno, menjelaskan data yang diperoleh dari lapangan menjadi dasar diskusi untuk merancang sistem pelaporan digital yang juga dapat mendeteksi pembuangan sampah liar secara real time. ROADSTER sendiri, disebutnya, merupakan sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan untuk melakukan pendeteksian kerusakan jalan yang saat ini dikembangkan dengan data baru untuk dapat melakukan pengelompokan jenis sampah secara otomatis. “Keunggulan utamanya terletak pada kemampuannya memproses laporan warga melalui aplikasi pelaporan digital, baik kerusakan jalan maupun sampah liar—dan mengubahnya menjadi data spasial yang menunjukkan lokasi timbunan serta klasifikasi jenis sampah,” paparnya sembari menjelaskan ke depan, bersama kelompok pemuda, Tim ROADSTER UGM akan melakukan pelabelan data lanjutan untuk meningkatkan akurasi sistem dalam mengidentifikasi dan memetakan permasalahan lingkungan secara lebih presisi.
Sunartana selaku Dukuh Kepuh Kulon memberi dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Kegiatan ini, menurutnya, sebagai langkah awal yang sangat penting dalam mendorong pembangunan desa berbasis inovasi dan partisipasi.
Pendapat nenada disampaikan Ahmad Fauzan Karnadi selaku ketua GPMK. Baginya kegiatan ini mengggembirakan dan membuka mata generasi muda bahwa data dan teknologi bisa menjadi alat perjuangan masyarakat, bukan monopoli akademisi. Apalagi hasil kegiatan ini akan digunakan sebagai dasar penyusunan proposal program edukasi pengelolaan limbah rumah tangga dan peningkatan akses infrastruktur. “Kegiatan ini tentu saja sejalan dengan penguatan sebagai desa wisata dan pengembangan UMKM emping melinjo yang menjadi tulang punggung ekonomi warga,” ucap Ahmad Fauzan.
Penulis : Agung Nugroho
