Delapan mahasiswi Universitas Gadjah Mada berpartisipasi dalam 2025 Sookmyung UNESCO UNITWIN Advance Workshop yang berlangsung di Sookmyung Women’s University, Seoul, Korea Selatan, pada 10–14 November 2025. Kegiatan ini menjadi wadah pengembangan kepemimpinan perempuan melalui kolaborasi lintas budaya, pembelajaran berbasis proyek, dan penguatan jejaring universitas mitra Asia Pasifik.
Dengan bimbingan Dr.Agr.Sc Ir. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si., IPU., ASEAN Eng., selaku Direktur Kajian dan Inovasi Publik, UGM mengirimkan delapan mahasiswi dari dua bidang, yakni digital dan kewirausahaan. Perwakilan bidang digital terdiri dari Windy Susanty (Psikologi), Enjang Sekaryati (Biologi), Fanny Adelia Permatasari (Aktuaria), dan Riandita Lareka Permata Azzahrah (Perencanaan Wilayah dan Kota). Sementara itu, bidang kewirausahaan diwakili oleh Naradwina Irtandya (Akuntansi), Lily Trisna Devi Hutauruk (Filsafat), Nisrina Athyra Karimah (Gizi Kesehatan), dan Haniy Alhafizah Binti Isyrin (Hukum).

Advance Workshop ini diikuti 55 peserta dari berbagai universitas di Asia Tenggara, dengan dukungan 7 staf pendamping universitas dan 6 peneliti dari Asia Pacific Women’s Information Network Center (APWINC). Institusi peserta meliputi National University of Laos, Souphanouvong University, Universitas Udayana, Universitas Pendidikan Indonesia, Quy Nhon University (Vietnam), hingga Royal University of Phnom Penh (Kamboja).
Melalui program ini, peserta bidang digital mendapatkan pelatihan visualisasi serta analisis data menggunakan Python, sekaligus penguatan literasi teknologi dasar dan terapan. Sementara itu, kelompok kewirausahaan menerima pembelajaran intensif terkait pengembangan prototipe produk menggunakan pendekatan desain dan UX/UI tools.
Salah satu peserta bidang digital, Windy Susanty, menyampaikan bahwa pengalaman ini sangat berkesan karena mempertemukan mahasiswa dari berbagai negara dan latar belakang.
“Membuat kami tidak hanya belajar tentang digital dan kepemimpinan, tetapi juga mendapat wawasan baru tentang budaya dari peserta lain,” ucapnya.
Windy juga mendorong perempuan muda untuk aktif mengambil peluang belajar lintas negara, terutama di bidang teknologi. “Siapa tahu curiosity bisa membawa kita belajar di negeri lain dengan lingkungan yang jauh berbeda,” pesannya.
Penulis: Jesi
Editor: Triya Andriyani
Foto: Dok.Peserta
