Suasana riuh sorak sorai memenuhi malam puncak penutupan Pekan Olahraga dan Seni Universitas Gadjah Mada (Porsenigama) 2025 di Lapangan Pancasila UGM. Gelaran penutupan pada Sabtu (29/11) malam, mengumumkan Fakultas Teknik (FT) UGM kembali membawa gelar juara umum Porsenigama 2025 setelah mengoleksi 30 emas, 20 perak, dan 31 perunggu (86 medali), sekaligus membawa pulang Piala Gadjah Mada. Disusul Sekolah Vokasi sebagai juara kedua dengan 29 emas, 24 perak, dan 32 perunggu (85 medali), dan Fakultas Pertanian berhasil menempati posisi ketiga dengan 11 emas, 16 perak, dan 26 perunggu (53 medali).
Koordinator Umum Porsenigama 2025, Fatrian Ramadhani, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. Ia menegaskan bahwa penyelenggaraan Porsenigama berlangsung selama 42 hari, terhitung sejak 18 Oktober – 29 November 2025, menghadirkan 23 cabang olahraga dan 14 tangkai seni, dengan total 4.882 mahasiswa yang berpartisipasi dari jumlah 20 kontingen fakultas dan sekolah. “Total ada 1.187 mahasiswa yang berhasil mendapat medali, tersebar dalam 375 medali emas, 373 medali perak, dan 439 medali perunggu,” rinci Rian.
Ketua Forum Komunikasi UKM UGM 2025, Matteo Abraham Kobe Susetyo, memberikan apresiasi kepada panitia yang telah bekerja lebih dari satu bulan penuh, serta kepada para atlet, seniman, wasit, dan official yang menjaga integritas kompetisi. Selama beberapa pekan terakhir, Matteo mengungkapkan bahwa mahasiswa dari seluruh fakultas dan sekolah berkumpul, bertanding, naik ke panggung, dan menunjukkan sportivitas serta kreativitas. “Kemenangan bukanlah tujuan akhir, tetapi proses yang membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik yang menjadi ciri khas bagi mahasiswa UGM,” ungkapnya.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., menegaskan bahwa Porsenigama bukan hanya ruang kompetisi, tetapi juga sarana pembinaan minat dan bakat mahasiswa. Ia menekankan pentingnya kegiatan di luar kelas sebagai bagian dari proses pembentukan karakter mahasiswa, sembari mengapresiasi dukungan fakultas, UKM, dan para pembina dalam menjaga keberlangsungan kegiatan kemahasiswaan di UGM.
Menurutnya, gelaran Porsenigama selalu menjadi arena untuk mengasah keterampilan, menggali prestasi, sekaligus menjadi hiburan. “Tahun ini penyelenggaraannya berjalan sangat baik, tanpa insiden, penuh kegembiraan, dan menunjukkan kuatnya solidaritas antar mahasiswa UGM,” tuturnya.
Pada acara penutupan kali ini, selain penyerahan piala bergilir juga dimeriahkan dengan penampilan pertunjukan pencak silat bersama pimpinan Universitas yakni Arie Sujito dengan Wening Udasmoro yang berhasil menghidupkan malam puncak penutupan Porsenigama ini semakin riuh dan meriah.
Penulis : Hanifah
Editor : Gusti Grehenson
Foto : Salwa
