Fakultas Peternakan UGM menyelenggarakan “Seminar Ternak Kuda dan Andong” pada Jumat (8/11) di Ruang Sidang Besar, Fapet UGM. Seminar ini termasuk salah satu rangkaian acara Dies Natalis Fapet yang ke-50 atau Lustrum X. Para peserta seminar berasal dari berbagai kalangan, yakni dari sivitas akademik UGM, perwakilan pemerintah daerah DIY, peternak kuda, kusir andong, serta wartawan.
Dekan Fapet UGM, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., menyatakan topik ini dipilih karena beberapa faktor. Hal tersebut seperti dari akademis karena ternak kuda termasuk ilmu peternakan yang perlu digali. Selain itu, Fapet UGM kini juga sedang melakukan konservasi plasma nutfah dari kuda.
Kemudian, peternakan kuda dari sisi pemanfaatan masyarakat, kuda menjadi salah satu hobi yaitu sebagai pacuan. Lalu kaitannya dengan Andong, kuda menjadi salah satu budaya dari Yogyakarta. Oleh karena itu, Agus menyatakan penting untuk mengembangkan peternakan kuda dan andong demi kemaslahatan rakyat.
Agus berharap dengan adanya seminar ini pembahasan terkait kuda dan andong menjadi kembali segar di masyarakat. Dengan demikian, masalah, tantangan, serta peluang terkait peternakan kuda dan andong menjadi jelas sehingga bisa dicarikan jalan keluarnya. “Kejelasan tentang kesemua hal tersebut akan mencegah ditinggalkannya kuda dan andong di era modern ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Agus menyatakan bahwa sudah menjadi tanggung jawab dari Fapet UGM untuk mengemban tugas tersebut karena hal ini termasuk dalam tridarma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat. “Seminar ini saya harap menjadi momentum untuk para stakeholder, baik dari akademisi, pemerintah, pengusaha, serta masyarakat, untuk saling bersinergi memecahkan permasalahan ini,” pungkasnya. (Humas UGM/Hakam)