AISEC in UGM setiap tahun selalu mengadakan kegiatan summer project yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai negara. Peserta Summer Project tahun ini berasal dari Malaysia, Vietnam, China, Jepang, Hongkong, India, Maroko, Mesir, Tunisia, Prancis, Kanada, Spanyol, Itali, Irlandia dan Belanda. Kegiatan Summer Project ini dilaksanakan di Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Untuk tahun ini, AIESEC in UGM melaksanakan 4 kegiatan Summer Project diantaranya, Mahadana, Tomorrowland, Global Playground, dan Jogjapreneur. Setiap kegiatan diwajibkan untuk mendukung Suistainable Development Goals dan memiliki dampak positif di masyarakat.
Mahadana merupakan project yang berbasiskan SDGs nomor 11 (Sustainable cities Communities) dengan tujuan untuk mendukung kebudayaan Yogyakarta dengan cara memperkenalkan Kota Yogyakarta kepada mahasiswa asing yang mengikuti kegiatan ini. Selain itu, project ini juga mengajarkan toleransi berbudaya kepada anak-anak melalui school roadshow yang sudah dilakukan di berbagai macam sekolah.
Ketua AIESEC UGM, Lakshita Aliva Zein, menuturkan berbeda dengan Mahadana, Tomorrowland lebih berfokus pada isu lingkungan yang ada di Kota Yogyakarta saat ini.
“Di project ini kita akan berperan untuk memecahkan 4 poin penting permasalahan terhadap ekosistem Kota Yogyakarta. Project ini berbasiskan SDGs nomor 15 (Life on Land). Dari project ini kita akan belajar bahwa sekecil apapun perbuatan kita dapat berperan untuk membuat Kota Yogyakarta kembali hijau,”papar Aliva, Rabu (14/8).
Tidak ketinggalan, pendidikan juga merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita. Oleh karena itu, AIESEC in UGM mengadakan project yang mendukung penuh masalah pendidikan. Project tersebut bernama Global Playground. Project ini berbasiskan SDGs nomor 4 (Quality Education). Mahasiswa asing bersama relawan lokal mengajarkan kepada anak-anak tentang berbagai macam hal. Seperti tentang pembangunan berkelanjutan, gaya hidup, hak asasi manusia, kesetaraan gender, penghargaan terhadap kebudayaan, dll.
Aliva menjelaskan kegiatan Global Volunteer ini bertujuan untuk mendatangkan berbagai mahasiswa asing dari beberapa negara sehingga mereka dapat mengajarkan tentang pelestarian kebudayaan, perawatan lingkungan, pemerataan ekonomi dan peningkatan kualitas pendidikan di Yogyakarta.
“Harapan kami yaitu dengan adanya kegiatan sosial ini dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memberikan perspektif yang berbeda pada suatu penyelesaian masalah dengan cara pertukaran kebudayaan serta ilmu pengetahuan,”urainya. (Humas UGM/Satria)