Gubernur Jawa tengah, H. Mardiyanto dan Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi UGM, Prof. Dr. Marwan Asri, MBA menandatangani peresmian monumen memorial UGM di bekas kampus UGM cabang Magelang, tepatnya kawasan Ex.Keresidenan Kedu. Hadir dalam acara peresmian tersebut diantaranya, Bupati Kulon Progo H. Toyo Santoso, BSc, Kepala Staff Angkatan Darat (KASAD) Jendral Joko Santoso, Wakil Wali kota Magelang, dan Gubernur Akmil
“Di tempat ini, dulunya telah berdiri UGM cabang Magelang, yang menjadi tonggak sejarah bagaimana cikal bakal pendidikan di Jawa Tengah, bila saat itu Perguruan Tinggi di Jateng bisa dihitung dengan jari, sekarang sudah ada 7 PTN dan 237 PTS. Salah satunya dirintis oleh UGM cabang Magelang ini,†ujar Mardiyanto dalam sambutan penandatangan peresmian monumen memorial, Sabtu (14/4) di Magelang.
Gubernur manambahkan, meski sekarang UGM sudah kembali ke Jogjakarta namun para alumninya telah berbuat banyak bagi kota Magelang.
“Mau diapakan lagi Magelang ini, yang ada konteksnya dengan pendidikan. Saya kira yang sangat mendasar, membangun pendidikan tidak hanya terhenti sampai di sini saja. Kita mempunyai satu starting point yang sangat monumental. Hari ini merupakan salah satu tonggak sejarah,†paparnya.
Mardiyanto menghimbau agar Paguyuban Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada Cabang Magelang bisa memberikan satu sumbangsih yang lebih besar lagi pada masyarakat Jawa tengah.
“Omah gedheg dicet ireng, abot enteng disonggo bareng, Jadi, mudah-mudahan bukan sebatas tetenger (monumen) ini saja, sebab pendidikan memerlukan uluran tangan dari berbagai pihak dalam mengisi Jateng yang lebih baik,†kata Mardiyanto.
Mardiyanto menceritakan bahwa dirinya dulu pernah mencicipi kuliah di UGM tapi tidak sampai kelar. “Saya pernah kuliah di Fakultas Geografi selama 1,5 tahun lalu pindah ke (Akmil) Magelang, Jadi kalo sarjana saya tidak lengkap mohon dimaklumi, tapi hobi saya membangun pendidikan tidak akan pernah putus-putusnya bagi anak-anak kita,†ucap Mardiyanto yang disambut tepuk tangan dari segenap peserta yang hadir.
Fatach Hidayat selaku sekretaris Paguyuban Keluarga Besar Universitas Gadjah Mada Cabang Magelang menjelaskan bahwa paguyuban ini sebagai wadah dari semua yang pernah menjadi mahasiswa di Universitas Gadjah Mada cabang Magelang di antara tahun 1963-1978.
“Anggota paguyuban sudah lebih dari 1000 orang, “ kata Fatach yang mengaku masuk UGM tahun 1969.
Tambah Fatach, dari sumbangan para angggota Paguyuban Keluarga Besar UGM cabang Magelang inilah bisa terkumpul dana seratus juta lebih selama dua tahun untuk membangun monument memorial. Selain meresmikan monumen, angggota paguyuban ini juga mengadakan Reuni Akbar ke-V untuk bersama-sama melepas rasa kangen. (Humas UGM)